apa itu gestun gesek tunai

Apa Itu Gestun? Kenali Arti, Cara Kerja, Risiko, dan Alternatif Aman

Buat kamu yang sering memakai kartu kredit, istilah gestun mungkin sudah pernah lewat di telinga. Praktik ini memang banyak ditemukan, mulai dari media sosial, grup jual beli, sampai toko-toko tertentu yang menawarkan “cair limit cepat”. Kelihatannya sederhana dan menggoda, tapi sebelum ikut mencoba, penting banget untuk memahami apa itu gestun, cara kerjanya, dan apa saja konsekuensi yang bisa muncul di belakangnya.

Memahami gestun adalah aktivitas seperti apa akan bikin kamu lebih waspada, karena praktik ini bukan sekadar gesek kartu lalu terima uang. Ada risiko finansial dan risiko hukum yang wajib kamu pahami, terutama jika kamu ingin menjaga kesehatan kredit dan keamanan transaksi kartu kreditmu.

Baca juga: Bunga Kartu Kredit: Pengertian, Besaran & Cara Menghitung

Apa Itu Gestun?

Secara definisi, gestun adalah praktik mengubah limit kartu kredit menjadi uang tunai melalui merchant atau pihak ketiga dengan cara melakukan transaksi fiktif. Gestun sendiri berasal dari singkatan gesek tunai, sebuah metode yang secara teknis “menyerupai” transaksi belanja biasa, tapi tujuannya bukan membeli barang, melainkan menerima uang tunai.

Dalam sistem resmi bank, penarikan uang dari kartu kredit hanya boleh dilakukan lewat ATM bank penerbit dengan ketentuan dan biaya yang jelas. Namun pada gestun, dorongan utama orang melakukannya adalah karena:

  • prosesnya cepat,
  • nominalnya bisa besar,
  • dan tidak dikenakan biaya penarikan tunai resmi kartu kredit.

Masalahnya, apa itu gestun bukanlah layanan resmi. Praktik ini melibatkan manipulasi transaksi merchant sehingga masuk kategori tindakan yang tidak diperbolehkan.

apa itu gestun gesek tunai
Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Cara Kerja Gestun?

Untuk memahami kenapa gestun masuk area terlarang, kita perlu membahas cara kerjanya secara lebih detail. Biasanya, prosesnya seperti ini:

1. Membawa atau mengirimkan kartu kredit ke penyedia jasa

Penyedia gestun akan meminta kartu kredit kamu, bisa langsung di tempat atau via sistem tertentu yang mereka gunakan.

2. Melakukan transaksi “pura-pura belanja”

Merchant akan melakukan proses seolah-olah kamu membeli barang atau jasa. Padahal tidak ada barang atau layanan yang benar-benar kamu dapatkan.

3. Merchant memberikan uang tunai atau transfer

Dari transaksi fiktif itu, merchant memberikan sejumlah uang tunai ke kamu, dikurangi fee gestun.

4. Kamu tetap membayar tagihan kartu kredit penuh

Karena transaksinya dicatat sebagai transaksi belanja normal, bank menganggap itu pembelian biasa, sehingga kamu wajib membayar tagihan sesuai nominal.

Di sinilah celahnya. Transaksinya terlihat sah bagi bank, tapi sebenarnya tidak sesuai aturan.
Maka, memahami apa itu gestun juga berarti memahami bahwa praktik ini manipulatif dan berpotensi merugikan pihak lain.

Baca juga: Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak? Ini Penyebab & Tips Menghindarinya

Apakah Gestun Legal?

Jawabannya tegas: gestun adalah praktik yang tidak diperbolehkan oleh bank penerbit kartu kredit, Bank Indonesia, maupun Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Bank Indonesia sudah menegaskan bahwa transaksi semu/fiktif dengan kartu kredit adalah tindakan yang melanggar ketentuan merchant. Bank bisa langsung melakukan:

  • pemblokiran kartu kredit,
  • penurunan limit,
  • penalti,
  • hingga memasukkan nasabah ke daftar risiko tinggi.

Bahkan merchant yang melakukan gestun bisa kehilangan izin mesin EDC karena dianggap menyalahgunakan fasilitas pembayaran.

Dari sini makin jelas bahwa apa itu gestun bukan sekadar “gesek kartu lalu dapat uang”, tapi sebuah aktivitas yang melanggar ketentuan industri perbankan.

Cara Membatalkan Transaksi Kartu Kredit
Sumber gambar: Freepik

Risiko Melakukan Gestun yang Perlu Kamu Waspadai

Sebelum kamu tergoda oleh kemudahan yang ditawarkan, pahami dulu risiko-risiko gestun berikut ini. Banyak orang melihat gestun sebagai shortcut ketika kondisi finansial sedang mepet, padahal konsekuensinya bisa sangat merugikan.

1. Biaya Fee Gestun Tinggi

Penyedia gestun biasanya mengenakan fee 3-10 persen. Untuk nominal besar, biayanya bisa sangat menguras cash flow. Fee ini juga tidak transparan dan tidak diatur regulator, jadi kamu bisa saja dibebankan biaya lebih tinggi tanpa perlindungan apa pun.

2. Tagihan Kartu Kredit Membengkak

Karena dianggap transaksi belanja, bunganya bisa bertambah jika dibayar tidak full.
Kamu sebenarnya ingin mencari uang cepat, tapi malah bisa terjebak utang berbunga tinggi.

3. Risiko Legal dan Pemblokiran Kartu

Bank bisa mengidentifikasi pola transaksi fiktif. Jika ketahuan, kartu kamu bisa:

  • diblokir permanen,
  • limit diturunkan drastis,
  • bahkan mempengaruhi credit scoring kamu.

Melakukan gestun berulang kali bisa memberi sinyal buruk terhadap profil keuanganmu di sistem SLIK OJK.

4. Risiko Penipuan dari Penyedia Liar

Karena tidak ada regulasi, siapa pun bisa menawarkan layanan gestun.
Ada banyak kasus kartu kredit disalahgunakan, data dicuri, atau dana tidak dikembalikan.

5. Berujung pada Kebiasaan Finansial Tidak Sehat

Banyak orang yang melakukan gestun saat terdesak, lalu mengulanginya karena merasa “mudah”. Padahal, kebiasaan ini justru memupuk ketergantungan utang jangka panjang.

Dengan memahami apa itu gestun dan risikonya, kamu bisa menghindari keputusan impulsif yang justru merugikan diri sendiri.

apa itu liquidity
Sumber gambar: Freepik

Contoh Situasi yang Sering Memancing Orang Melakukan Gestun

Supaya lebih konkret, berikut situasi yang sering membuat orang nekat melakukan gestun:

  • saldo rekening minim tapi limit kartu kredit masih longgar,
  • kebutuhan darurat muncul tiba-tiba,
  • tidak punya dana darurat,
  • ingin modal cepat tanpa proses administrasi,
  • gaji telat masuk,
  • ingin memutar uang secara instan.

Padahal, solusi cepat bukan selalu solusi tepat.

Baca juga: Tips & Cara Menggunakan Kartu Kredit secara Bijak

Alternatif Aman Pengganti Gestun

Jika kamu membutuhkan dana cepat, ada pilihan yang lebih aman dan legal:

  • Konversi Transaksi Menjadi Cicilan
    Bank biasanya punya fitur ubah-cicilan dengan bunga lebih rendah.
  • Pinjaman Resmi yang Legal dan Terdaftar OJK
    Mulai dari KTA (Kredit tanpa Agunan), paylater resmi, hingga pinjaman lembaga keuangan.
  • Pengelolaan cash flow yang lebih sehat
    Membangun dana darurat, mengatur pengeluaran, dan menghindari impulse buying adalah pondasi penting agar tidak terjebak gestun.

Solusi Lebih Cerdas: Optimalkan Keuangan dengan Kartu Kredit Skorcard

Daripada mempertaruhkan kartu kredit dan skor kredit kamu lewat gestun, lebih aman menggunakan kartu kredit yang benar-benar mempermudah hidup kamu. Dengan Skorcard, kamu bisa:

  • memantau arus keuangan lebih jelas,
  • menghindari utang tidak sehat,
  • mendapatkan berbagai reward seperti Skorpoint,
  • menukarkan poin dengan miles KrisFlyer,
  • memaksimalkan setiap transaksi dengan cara yang benar dan aman.

Ketika kamu punya kartu kredit yang diciptakan untuk membantu pengelolaan finansial, kamu tidak perlu mencari jalan pintas seperti gestun.

Baca juga: Cara Membatalkan Transaksi Kartu Kredit karena Penipuan

Apakah Gestun Selalu Berbahaya?

Dalam banyak kasus, gestun adalah tindakan yang membawa lebih banyak risiko daripada manfaat. Meskipun beberapa orang menganggapnya “praktis”, praktik ini:

  • tidak legal,
  • tidak aman,
  • tidak terproteksi,
  • dan berpotensi merusak skor kredit kamu.

Memahami apa itu gestun akan membantu kamu membuat keputusan finansial yang lebih matang dan tidak terjebak utang jangka panjang.

perbandingan cash atau kredit
Sumber gambar: Freepik

Kesimpulan

Setelah memahami secara lengkap apa itu gestun, kamu bisa melihat dengan jelas bahwa gestun bukan solusi finansial yang aman. Gestun adalah praktik yang dilarang, berisiko tinggi, dan bisa berdampak buruk pada kredit, rekening, hingga reputasi finansial kamu. Jalan pintas seperti ini biasanya hanya memperburuk keadaan.

Kalau kamu memang butuh solusi pengelolaan keuangan yang lebih cerdas, pilihlah opsi yang legal, terawasi, dan benar-benar membantu, seperti menggunakan kartu kredit yang sehat dan bertanggung jawab seperti Skorcard.


FAQ seputar Gestun (Gesek Tunai)

  1. Apa itu gestun dalam penggunaan kartu kredit?

Apa itu gestun adalah praktik mengubah limit kartu kredit menjadi uang tunai lewat transaksi fiktif di merchant. Cara ini tidak resmi dan dilarang oleh bank serta regulator karena melanggar ketentuan transaksi pembayaran.

  1. Mengapa gestun dianggap berisiko dan tidak legal?

Karena gestun adalah transaksi semu yang memanipulasi sistem pembayaran. Bank Indonesia dan OJK melarang praktik ini, dan bank dapat memblokir kartu kredit jika mendeteksi pola gestun.

  1. Apa saja konsekuensi finansial jika nekat melakukan gestun?

Risikonya termasuk biaya fee tinggi, potensi tagihan membengkak, kemungkinan kartu kredit diblokir, profil kredit buruk di SLIK, serta rentan mengalami penipuan oleh penyedia jasa.

  1. Apakah ada alternatif aman selain gestun?

Ada. Kamu bisa melakukan tarik tunai resmi via ATM, konversi transaksi ke cicilan, menggunakan pinjaman legal yang diawasi OJK, atau mengoptimalkan kartu kredit sehat seperti Skorcard untuk mengatur cash flow dengan lebih aman.

  1. Apakah gestun bisa mempengaruhi skor kredit?

Ya. Transaksi fiktif dapat menimbulkan catatan buruk pada evaluasi risiko bank. Jika kartu diblokir atau aktivitasmu dianggap mencurigakan, reputasi kredit kamu bisa turun dan mempengaruhi persetujuan pinjaman di masa depan.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *