kenapa pengajuan kartu kredit ditolak

Kenapa Pengajuan Kartu Kredit Ditolak? Ini Penyebab dan Tips Menghindarinya

Kamu sudah mengisi formulir dengan teliti. Semua dokumen lengkap. Tapi setelah menunggu berhari-hari, pengajuan kartu kreditmu ternyata ditolak? Rasanya pasti kecewa, kan? Apalagi kalau kamu memang lagi butuh kartu kredit untuk urusan keuangan. Namun, tak sedikit yang masih belum tahu kenapa pengajuan kartu kredit ditolak. Apakah kamu salah satunya?

Penolakan pengajuan kartu kredit sebenarnya bukan hal jarang terjadi. Berdasarkan data Bank Indonesia per April 2025, jumlah kartu kredit beredar di Indonesia mencapai 18,68 juta kartu. Nilai transaksinya mencapai Rp34,38 triliun, meningkat 6,62% secara tahunan. Menariknya, penetrasi kepemilikan kartu kredit di Indonesia baru menyentuh sekitar 6-7% dari total populasi. Ini jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Thailand (35%) atau Malaysia (30%).

Di tengah rendahnya penetrasi kartu kredit tradisional, layanan pinjaman alternatif justru tumbuh pesat. Buy Now Pay Later (BNPL) dan pinjaman online mengalami pertumbuhan signifikan.

Baca juga: Apa Itu Quishing? Bahaya & Cara Menghindari Quishing

Data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) menunjukkan utang konsumtif melalui pinjol dan BNPL melonjak 33% dalam setahun, dari Rp57 triliun (April 2024) menjadi Rp76 triliun (April 2025). Hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat akan produk kredit. Namun proses persetujuan kartu kredit tradisional masih sangat ketat. Makanya banyak orang beralih ke alternatif lain.

Memahami alasan kenapa pengajuan kartu kredit ditolak bisa membantumu mempersiapkan diri lebih baik untuk pengajuan berikutnya.

Yuk, kita bahas tuntas kenapa pengajuan kartu kredit ditolak, penyebab kartu kredit ditolak, hingga tips praktis agar peluangmu disetujui semakin besar.

Review Skorcard

Kenapa Kartu Kredit Ditolak: Penyebab Utama yang Harus Kamu Ketahui

1. Penghasilan Bulanan Tidak Memenuhi Syarat Minimum

Salah satu alasan paling umum kenapa pengajuan kartu kredit ditolak adalah penghasilan bulanan tidak mencapai batas minimum bank. Hampir semua bank menetapkan syarat penghasilan minimal sekitar Rp3 juta per bulan untuk kartu kredit entry-level.

Bank menggunakan penghasilan sebagai indikator utama untuk menilai kemampuanmu membayar tagihan. Kalau penghasilanmu di bawah standar, sistem langsung menolak tanpa lihat faktor lain.

Pastikan penghasilanmu sudah memenuhi syarat minimum sebelum mengajukan. Kalau penghasilanmu masih di bawah standar, tunggu dulu sampai penghasilanmu meningkat. Atau pilih jenis kartu kredit dengan syarat lebih rendah.

Baca juga: Tips & Cara Menentukan Limit Kartu Kredit agar Aman

2. Riwayat Kredit yang Buruk atau Bermasalah

Riwayat kredit menjadi faktor krusial. Bank sangat memperhatikan ini. Setiap kali kamu mengajukan kartu kredit, bank akan mengecek kondisi finansialmu melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK). Sistem ini dikelola Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Bank akan memeriksa catatan riwayat kreditmu. Kalau ada catatan buruk seperti keterlambatan pembayaran cicilan lebih dari tiga bulan, gagal bayar, atau kredit macet, kemungkinan besar pengajuanmu ditolak. Bank menganggap kondisi ini sebagai risiko tinggi terhadap kemampuan membayar di masa depan.

Langkah perbaikan:

Perbaiki skor kredit terlebih dahulu sebelum mengajukan kartu kredit baru. Lunasi semua tunggakan. Bayar semua tagihan tepat waktu untuk membangun reputasi kredit baik.

Kamu bisa memantau kondisi skor kredit secara berkala melalui aplikasi Skorlife. Aplikasi ini membantu mengecek riwayat kredit dan memberikan rekomendasi untuk memperbaikinya.

3. Dokumen Pengajuan Tidak Lengkap atau Tidak Valid

Kelengkapan dan validitas dokumen sangat menentukan proses persetujuan kartu kredit. Dokumen yang biasanya diminta: fotokopi KTP, NPWP, slip gaji atau surat keterangan penghasilan, dan rekening koran tiga bulan terakhir.

Kalau ada satu saja dokumen kurang atau tidak jelas, bank akan langsung menolak pengajuan. Lebih parah lagi, kalau bank menemukan indikasi pemalsuan data seperti slip gaji diedit. Pengajuanmu tidak hanya ditolak. Kamu juga bisa masuk dalam daftar catatan negatif.

Yang perlu kamu lakukan:

Pastikan semua dokumen lengkap, jelas, dan sesuai kondisi sebenarnya. Periksa kembali setiap dokumen sebelum mengirimkan pengajuan. Pastikan tidak ada kesalahan atau dokumen tertinggal.

Baca juga: Tips Keamanan Kartu Kredit & Debit untuk Proteksi Keuangan Sehari-hari

4. Status Pekerjaan yang Kurang Stabil

Bank lebih menyukai calon nasabah dengan pekerjaan tetap. Pekerjaan tetap memberikan penghasilan stabil setiap bulan. Kalau kamu bekerja sebagai freelancer, kontrak, atau memiliki pekerjaan tidak memberikan penghasilan konsisten, peluang pengajuan kartu kredit ditolak akan lebih besar.

Selain status pekerjaan, kredibilitas perusahaan tempatmu bekerja juga menjadi pertimbangan. Bank akan menilai apakah perusahaanmu cukup bonafit dan memiliki reputasi keuangan baik.

Tips praktis:

Kalau kamu freelancer atau pekerja kontrak, siapkan bukti penghasilan kuat. Misalnya laporan pajak, rekening koran menunjukkan arus kas stabil, atau surat keterangan penghasilan dari klien. Kamu juga bisa memulai dengan kartu kredit level pemula. Syaratnya lebih fleksibel.

Passive income modal kecil

5. Rasio Utang yang Terlalu Tinggi

Debt Burden Ratio (DBR) atau rasio beban utang adalah perbandingan antara total utang bulanan dengan penghasilan bersih. Bank umumnya menginginkan DBR di bawah 30-40% untuk menghindari risiko gagal bayar.

Kalau kamu sudah memiliki banyak cicilan aktif seperti KPR, kredit kendaraan, atau KTA (Kredit Tanpa Agunan), bank akan menghitung total kewajiban bulananmu. Ketika rasio utang terlalu tinggi, bank akan menilai bahwa menambahkan kartu kredit baru bisa membebani kondisi finansialmu.

Kurangi beban utangmu terlebih dahulu. Lunasi pinjaman dengan bunga tinggi. Usahakan total cicilan bulanan tidak melebihi 30% dari penghasilan. Dengan begitu bank melihat kamu masih mampu mengelola keuangan dengan baik.

Baca juga: Tips & Simulasi Tabel Perencanaan Keuangan Keluarga yang Sehat

6. Memiliki Terlalu Banyak Kartu Kredit dari Bank Lain

Meskipun memiliki banyak kartu kredit terlihat prestisius, bank justru melihat ini sebagai risiko. Memiliki lebih dari dua kartu kredit meningkatkan potensi gagal bayar karena beban finansial terlalu besar. Bank Indonesia bahkan menetapkan regulasi bahwa nasabah dengan penghasilan Rp3 juta hingga Rp10 juta hanya boleh memiliki kartu kredit dari maksimal dua bank. Total plafon kredit maksimal tiga kali penghasilan bulanan.

Regulasi ini tercantum dalam PBI No. 14/2/PBI/2012 tentang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Regulasi ini masih berlaku hingga saat ini sebagai landasan pengaturan industri kartu kredit di Indonesia.

Jalan keluarnya:

Kalau kamu ingin mengajukan kartu kredit baru, pertimbangkan untuk menutup salah satu kartu kredit lama. Pilih kartu jarang digunakan. Fokuskan penggunaan pada satu atau dua kartu kredit saja. Lebih mudah mengelolanya.

kenapa pengajuan kartu kredit ditolak
Sumber gambar: Freepik

7. Bukan Nasabah di Bank yang Dituju

Peluang disetujui akan lebih besar kalau kamu sudah menjadi nasabah di bank tersebut. Terutama kalau rekening payroll gajimu berada di bank yang sama. Bank lebih mudah melakukan penilaian karena sudah memiliki data historis transaksi keuanganmu.

Sebaliknya, kalau kamu bukan nasabah, bank membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari data keuangan dari berbagai sumber sebagai bahan verifikasi. Proses ini bisa mempengaruhi keputusan persetujuan.

Solusinya:

Ajukan kartu kredit di bank tempat kamu memiliki rekening tabungan atau payroll. Kalau belum memiliki rekening, pertimbangkan untuk membuka rekening terlebih dahulu sebelum mengajukan kartu kredit.

Baca juga: Apa Kelebihan dan Kekurangan Menabung di Bank

8. Mengajukan ke Terlalu Banyak Bank dalam Waktu Bersamaan

Mengajukan kartu kredit ke banyak bank sekaligus dalam waktu singkat justru bisa merugikan. Setiap pengajuan, baik disetujui maupun ditolak, akan tercatat di SLIK OJK. Kalau bank melihat kamu mengajukan ke banyak tempat dalam waktu dekat, mereka akan menganggapmu terlalu agresif mencari pinjaman. Atau sedang dalam kondisi finansial tertekan.

Cara mengatasinya:

Ajukan kartu kredit secara bertahap. Kalau pengajuan pertama ditolak, tunggu minimal tiga hingga enam bulan sebelum mengajukan kembali. Gunakan waktu ini untuk memperbaiki kondisi finansial dan dokumen.

Tips Jitu Agar Pengajuan Kartu Kredit Disetujui

Setelah memahami berbagai alasan kenapa kartu kredit ditolak, berikut adalah tips praktis untuk meningkatkan peluang pengajuanmu disetujui:

Cek dan Perbaiki Skor Kredit Terlebih Dahulu

Sebelum mengajukan kartu kredit, pastikan skor kreditmu dalam kondisi baik. Skor kredit sehat (Skor 1 atau Kredit Lancar di SLIK) menunjukkan bahwa kamu selalu membayar cicilan tepat waktu.

Ini adalah indikator terpenting bank saat menilai pengajuan.

Kamu bisa menggunakan aplikasi Skorlife untuk memantau skor kredit secara detail. Lihat riwayat pinjaman bermasalah, dan dapatkan tips untuk memperbaikinya.

Dengan mengetahui kondisi kreditmu lebih dini, kamu bisa mengambil langkah perbaikan sebelum mengajukan kartu kredit.

Lengkapi Semua Dokumen dengan Benar dan Jelas

Pastikan semua dokumen sudah lengkap dan dalam kondisi jelas mudah dibaca. Jangan lupa mengisi formulir pengajuan dengan teliti. Kesalahan kecil seperti salah menulis nomor telepon atau alamat bisa menyebabkan proses verifikasi gagal.

Siapkan juga dokumen pendukung tambahan kalau perlu. Misalnya surat keterangan bekerja dari perusahaan atau bukti kepemilikan aset.

Semakin lengkap dokumenmu, semakin besar kepercayaan bank terhadap pengajuanmu.

Pilih Jenis Kartu Kredit Sesuai dengan Profil Keuanganmu

Jangan langsung mengajukan kartu kredit premium kalau penghasilanmu belum sesuai kriteria. Mulailah dengan kartu kredit entry-level. Syaratnya lebih ringan dan limitnya lebih kecil.

Setelah memiliki riwayat penggunaan baik, kamu bisa mengajukan upgrade ke kartu dengan benefit lebih besar.

Pilihlah kartu kredit sesuai dengan kebutuhan finansialmu. Misalnya, kalau kamu sering berbelanja online atau menggunakan transportasi online, pilih kartu memberikan cashback atau poin reward untuk kategori tersebut.

Jaga Rasio Penggunaan Kredit Tetap Rendah

Usahakan total cicilan bulananmu tidak melebihi 30% dari penghasilan. Bank melihat rasio ini sebagai indikator kemampuan mengelola utang dengan bijak.

Kalau rasio utang terlalu tinggi, lunasi sebagian cicilan sebelum mengajukan kartu kredit baru.

Dengan menjaga rasio penggunaan kredit tetap rendah, kamu menunjukkan bahwa masih memiliki kapasitas finansial untuk mengelola kewajiban tambahan.

Tunggu Waktu Tepat Sebelum Mengajukan Kembali

Kalau pengajuan sebelumnya ditolak, jangan langsung mengajukan lagi dalam waktu dekat. Beri jeda minimal tiga hingga enam bulan untuk memperbaiki kondisi finansial. Lunasi tunggakan dan pastikan semua dokumen sudah lengkap valid.

Mengajukan kembali terlalu cepat hanya akan membuat catatan penolakanmu bertambah. Ini akan menurunkan peluang disetujui di masa depan.

Manfaatkan Teknologi untuk Membantu Pengelolaan Keuangan

Dengan perkembangan teknologi finansial, kamu bisa memanfaatkan berbagai tools untuk membantu mengelola keuangan lebih baik. Salah satu solusi cerdas adalah menggunakan kartu kredit dirancang khusus untuk generasi muda dengan sistem memudahkan pengelolaan pengeluaran.

Mayapada Skorcard: Kartu Kredit dengan Benefit Maksimal

Nah, Mayapada Skorcard bisa jadi pilihan yang pas buat kamu. Dengan sistem Skorpoint, setiap transaksi akan menghasilkan poin. Poin ini bisa dikonversi menjadi KrisFlyer Miles untuk keperluan traveling.

Tidak hanya itu, Mayapada Skorcard juga dilengkapi dengan fitur budget tracking. Fitur ini membantu kamu mencatat pengeluaran secara sistematis. Lebih mudah mengontrol keuangan.

Dengan limit hingga Rp50 juta dan berbagai misi gamifikasi menarik, Mayapada Skorcard memberikan pengalaman menggunakan kartu kredit lebih menyenangkan sekaligus bermanfaat.

Fitur Skorcard dan cara daftar skorcard

Manfaatkan Aplikasi untuk Memantau Kesehatan Finansialmu

Selain mempersiapkan pengajuan kartu kredit dengan matang, penting juga untuk memantau kondisi finansial secara berkala.

Aplikasi Skorlife bisa membantumu mengecek skor kredit. Lihat semua pinjaman aktif. Dapatkan notifikasi kalau ada pihak ketiga mengakses data kreditmu.

Dengan memantau kondisi finansial secara rutin, kamu bisa mengidentifikasi masalah lebih dini. Lalu mengambil langkah perbaikan sebelum mengajukan produk kredit baru.

Aplikasi ini juga memberikan rekomendasi produk finansial sesuai dengan profil keuanganmu. Peluang disetujui akan lebih besar.

Baca juga: Apa Itu Kartu Kredit Digital dan Mengapa Semakin Populer?

Kesimpulan

Memahami kenapa pengajuan kartu kredit ditolak adalah langkah pertama untuk meningkatkan peluang disetujui di masa depan. Dari penghasilan tidak memenuhi syarat, riwayat kredit bermasalah, hingga dokumen tidak lengkap, semua faktor ini saling terkait dalam menentukan keputusan bank.

Kamu bisa meningkatkan peluang disetujui dengan mempersiapkan dokumen teliti. Jaga skor kredit tetap baik. Pilih jenis kartu kredit sesuai dengan profil keuanganmu. Jangan lupa memanfaatkan teknologi seperti aplikasi Skorlife untuk memantau kondisi finansial secara berkala.

Kalau kamu mencari kartu kredit mudah dikelola sekaligus memberikan benefit maksimal, Mayapada Skorcard adalah pilihan tepat. Dengan sistem reward menarik, fitur budget tracking, dan berbagai misi gamifikasi, kamu bisa mengelola keuangan dengan lebih baik sambil mendapatkan keuntungan tambahan.

Mulai perjalanan finansialmu lebih terstruktur dengan Mayapada Skorcard sekarang juga!


FAQ tentang Pengajuan Kartu Kredit yang Ditolak

Berapa Lama Harus Menunggu untuk Mengajukan Kartu Kredit Lagi Setelah Ditolak?

Kalau pengajuan kartu kredit ditolak, tunggu minimal tiga hingga enam bulan sebelum mengajukan kembali. Jeda waktu ini penting untuk memperbaiki kondisi finansial. Lunasi tunggakan. Pastikan semua dokumen sudah lengkap valid. Mengajukan terlalu cepat justru bisa menambah catatan penolakan di SLIK OJK. Ini akan menurunkan peluang disetujui di masa depan.

Apakah Pengajuan Kartu Kredit yang Ditolak Mempengaruhi Skor Kredit?

Setiap pengajuan kartu kredit, baik disetujui maupun ditolak, akan tercatat di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK. Meskipun penolakan tidak secara langsung menurunkan skor kredit, terlalu banyak pengajuan dalam waktu singkat bisa membuat bank menganggapmu terlalu agresif mencari pinjaman. Hal ini bisa mempengaruhi penilaian bank saat kamu mengajukan produk kredit lainnya.

Bagaimana Cara Mengetahui Alasan Pengajuan Kartu Kredit Ditolak?

Biasanya bank akan memberikan pemberitahuan melalui email atau SMS bahwa pengajuanmu ditolak. Namun tidak selalu mencantumkan alasan spesifik. Kamu bisa menghubungi call center bank bersangkutan untuk menanyakan alasan penolakan. Selain itu, periksa kondisi skor kreditmu melalui aplikasi Skorlife untuk mengidentifikasi apakah ada masalah di riwayat kreditmu.

Apakah Bisa Mengajukan ke Bank Lain Setelah Ditolak Satu Bank?

Bisa. Kamu bisa mengajukan kartu kredit ke bank lain meskipun ditolak di satu bank. Setiap bank memiliki kriteria penilaian berbeda-beda. Namun, jangan mengajukan ke terlalu banyak bank sekaligus. Setiap pengajuan akan tercatat di SLIK OJK. Lebih baik ajukan secara bertahap dengan jeda waktu cukup antar pengajuan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Dokumen Sudah Lengkap Tapi Tetap Ditolak?

Kalau dokumen sudah lengkap namun tetap ditolak, kemungkinan masalahnya terletak pada riwayat kredit atau rasio utang terlalu tinggi. Cek skor kreditmu melalui aplikasi Skorlife untuk melihat apakah ada catatan negatif perlu diperbaiki. Lunasi tunggakan. Kurangi beban cicilan bulanan sebelum mengajukan kembali. Pastikan juga rasio utangmu berada di bawah 30% dari penghasilan untuk meningkatkan peluang disetujui.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *