Kalau bicara soal perencanaan keuangan, banyak orang langsung berpikir tentang tabungan, investasi, atau dana darurat. Padahal ada satu strategi finansial yang sering terlewat, yaitu sinking fund.
Baca juga: Mau Tinggal di Apartemen? Yuk Kenalan dengan KPA!
Apa Itu Sinking Fund?
Sinking fund adalah dana yang kamu sisihkan secara rutin untuk tujuan tertentu di masa depan. Berbeda dengan tabungan umum, sinking fund selalu punya target jelas: bisa untuk bayar pajak tahunan kendaraan, liburan keluarga, pembelian gadget baru, sampai biaya renovasi rumah.
Dengan kata lain, sinking fund adalah “dana khusus” yang melindungi keuangan kamu dari pengeluaran besar yang sudah bisa diprediksi. Jadi, ketika waktunya tiba, kamu tidak perlu mengandalkan kartu kredit berlebihan atau bahkan berutang.

Kenapa Sinking Fund Penting?
Banyak orang baru sadar manfaat sinking fund setelah menghadapi biaya besar mendadak. Bayangkan kamu harus membayar Rp10 juta untuk perbaikan mobil, tapi rekening tabungan tidak cukup. Akhirnya, pilihan paling cepat adalah berutang.
Di sinilah sinking fund berperan. Dengan menyiapkan sedikit demi sedikit, kamu bisa menghadapi pengeluaran tanpa stres. Berikut fungsi detailnya:
1. Menghindari Utang Konsumtif
Sinking fund adalah “pelindung” dari kebiasaan berutang untuk kebutuhan yang sebenarnya bisa direncanakan. Misalnya, kamu tahu tiap tahun ada biaya sekolah anak, maka sebaiknya dana itu disiapkan lebih awal.
2. Membuat Anggaran Lebih Realistis
Dengan adanya sinking fund, anggaran bulanan jadi lebih terukur. Kamu tahu persis berapa yang harus disisihkan untuk tiap tujuan.
3. Menjaga Kesehatan Cash Flow
Tanpa sinking fund, cash flow bisa terguncang karena tiba-tiba keluar uang besar. Tapi dengan persiapan, keuangan bulanan tetap stabil.
4. Mengurangi Stres Finansial
Kamu bisa tidur lebih nyenyak karena tahu semua pengeluaran besar sudah ada pos anggarannya.
Baca juga: Dana Darurat: Apa, Kenapa, dan Berapa Besar yang Harus Disiapkan?
Bedanya Sinking Fund dengan Tabungan dan Dana Darurat
Sering kali sinking fund disalahartikan sebagai tabungan biasa. Bedanya, tabungan umumnya tidak punya tujuan spesifik, sementara sinking fund adalah tabungan yang diarahkan untuk tujuan tertentu.
Sedangkan dana darurat jelas berbeda. Dana darurat dipakai untuk hal tak terduga seperti sakit, kehilangan pekerjaan, atau bencana. Sinking fund justru dipakai untuk kebutuhan yang bisa diprediksi.
Contoh:
- Dana darurat → dipakai ketika tiba-tiba harus operasi.
- Sinking fund → dipakai ketika membayar biaya masuk sekolah anak yang sudah ada jadwalnya.

Cara Menghitung Sinking Fund
Menghitung sinking fund sebenarnya sederhana. Kamu hanya perlu tahu:
- Tujuan keuangan → apa yang ingin dicapai?
- Waktu target → kapan dana itu akan digunakan?
- Nominal kebutuhan → berapa total yang dibutuhkan?
Rumus Perhitungan
Jumlah setoran bulanan= Jumlah bulan hingga jatuh tempo ÷ Total kebutuhan dana
Contoh Kasus
Misalnya kamu ingin liburan ke Jepang setahun lagi dengan biaya Rp24 juta.
- Total dana: Rp24.000.000
- Waktu: 12 bulan
- Hitungan: Rp24.000.000 ÷ 12 = Rp2.000.000 per bulan
Artinya, setiap bulan kamu perlu sisihkan Rp2 juta ke sinking fund khusus liburan.
Baca juga: 7 Langkah Mudah Mulai Perencanaan Keuangan Pribadi di Usia Muda
Jenis-Jenis Sinking Fund
Tidak semua sinking fund sama. Kamu bisa membagi berdasarkan tujuan:
- Sinking Fund Jangka Pendek
Untuk kebutuhan dalam 6-12 bulan ke depan. Misalnya bayar pajak, servis mobil, atau tiket konser. - Sinking Fund Jangka Menengah
Untuk kebutuhan 1-5 tahun. Contohnya liburan ke luar negeri, cicilan rumah, atau biaya menikah. - Sinking Fund Jangka Panjang
Untuk tujuan lebih besar seperti dana pendidikan anak atau renovasi besar rumah.

Strategi Mengelola Sinking Fund Agar Efektif
Mengetahui apa itu sinking fund saja belum cukup, kamu juga perlu strategi untuk mengelolanya:
- Pisahkan Rekening
Buat rekening terpisah untuk sinking fund agar uang tidak bercampur dengan kebutuhan harian. - Gunakan Aplikasi Keuangan
Tools budgeting bisa membantumu melacak progres tiap tujuan. - Otomatisasi Transfer
Buat auto-debit tiap bulan supaya lebih disiplin dan tidak lupa. - Sesuaikan Nominal dengan Kemampuan
Jangan terlalu memaksa. Lebih baik konsisten kecil tapi rutin. - Manfaatkan Kartu Kredit Secara Bijak
Jika kebutuhan mendesak lebih dulu muncul, kamu bisa menggunakan kartu kredit lalu melunasinya dari sinking fund. Untuk ini, Skorcard bisa jadi solusi pintar. Bukan hanya memudahkan pengaturan pengeluaran, kamu juga dapat Skorpoint dan bisa menukarnya ke berbagai reward, termasuk mileage KrisFlyer untuk tiket pesawat. Jadi, transaksi sehari-hari sekaligus menambah manfaat finansial.
Contoh Praktis Alokasi Sinking Fund
Mari lihat contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari:
- Pajak kendaraan tahunan: Rp4.000.000 ÷ 12 bulan = Rp333.000 per bulan.
- Dana sekolah anak: Rp15.000.000 ÷ 10 bulan = Rp1.500.000 per bulan.
- Liburan keluarga ke Bali: Rp12.000.000 ÷ 8 bulan = Rp1.500.000 per bulan.
Jika digabung, kamu butuh sekitar Rp3,3 juta per bulan untuk tiga tujuan tersebut. Angka ini membantu kamu merencanakan anggaran lebih realistis.
Tips Tambahan Agar Sinking Fund Tidak Gagal
- Jangan gunakan dana sinking fund untuk kebutuhan lain.
- Evaluasi nominal secara berkala, apalagi jika harga tujuan naik (misalnya tiket pesawat).
- Jika dapat bonus tahunan, alokasikan sebagian untuk mempercepat target sinking fund.
Baca juga: 5 Jenis Pengeluaran & Tips Manajemen Pengeluaran
Kesimpulan
Singkatnya, sinking fund adalah tabungan khusus yang disiapkan untuk kebutuhan tertentu. Fungsi utamanya adalah menjaga cash flow tetap stabil, menghindarkan kamu dari utang konsumtif, dan memberikan rasa tenang karena pengeluaran besar sudah direncanakan.
Mulailah dengan tujuan kecil, lalu biasakan diri membuat sinking fund untuk setiap kebutuhan. Jika ingin lebih praktis dalam mengatur keuangan sekaligus mendapatkan keuntungan tambahan, gunakan Skorcard sebagai partner finansial kamu.
Dengan strategi ini, kamu tidak hanya mengatur keuangan lebih cerdas, tapi juga memberi dirimu sendiri kebebasan finansial di masa depan.
FAQ seputar Sinking Fund
- Apa yang dimaksud dengan sinking fund?
Sinking fund adalah dana khusus yang disisihkan secara rutin untuk tujuan tertentu di masa depan. Berbeda dari tabungan umum, sinking fund punya target jelas seperti bayar pajak kendaraan, biaya sekolah, atau liburan.
- Sinking fund biaya apa?
Sinking fund bisa digunakan untuk berbagai jenis biaya yang sudah diperkirakan sebelumnya, misalnya perawatan rumah, perbaikan kendaraan, biaya pendidikan, hingga kebutuhan tahunan seperti pajak atau asuransi.
- Apa itu sinking fund pada apartemen?
Sinking fund pada apartemen adalah dana cadangan yang dikumpulkan dari penghuni apartemen untuk kebutuhan perbaikan, renovasi, atau penggantian fasilitas bersama. Dana ini berbeda dari iuran pemeliharaan bulanan karena sifatnya jangka panjang.
- Sinking fund apartemen untuk apa?
Dana sinking fund apartemen dipakai untuk perbaikan besar seperti pengecatan gedung, perbaikan lift, atau penggantian instalasi listrik dan air. Tujuannya agar biaya besar tidak membebani penghuni secara mendadak karena sudah terkumpul sebelumnya.
- Apa itu sinking fund dalam akuntansi dan bisnis?
Dalam akuntansi dan bisnis, sinking fund adalah dana yang dialokasikan perusahaan untuk melunasi obligasi, pinjaman, atau pembelian aset besar di masa depan. Dengan adanya sinking fund, perusahaan bisa mengurangi risiko gagal bayar sekaligus menjaga kesehatan arus kas.


Leave a Reply