perbedaan paylater dan kartu kredit

Paylater vs Kartu Kredit: Pahami Perbedaan & Pilih yang Tepat untuk Kebutuhanmu

Pernah merasa bingung saat harus memilih antara menggunakan layanan paylater atau kartu kredit? Kamu tidak sendirian! Di era digital seperti sekarang, kedua metode pembayaran ini memang semakin populer. Keduanya sama-sama menawarkan kemudahan untuk berbelanja tanpa perlu mengeluarkan uang tunai di awal. Tapi apa sebenarnya perbedaan paylater dan kartu kredit?

Data terbaru menunjukkan pengguna paylater di Indonesia mencapai 16,5 juta debitur. Jumlah ini tersebar dalam 48,4 juta akun per November 2024. Generasi Milenial mendominasi dengan kontribusi 48,27%, diikuti Gen Z sebesar 39,94% (IdScore, Januari 2025). Sementara itu, kartu kredit tetap menjadi pilihan favorit bagi mereka yang menginginkan fleksibilitas finansial jangka panjang. Meski terlihat serupa, perbedaan keduanya cukup signifikan serta bisa memengaruhi kesehatan finansialmu.

Berikut kita bahas perbedaan kartu kredit dan paylater secara menyeluruh, mulai dari cara kerja, syarat pengajuan, hingga mana yang lebih menguntungkan sesuai kebutuhanmu!

Baca juga: Panduan Cara Trading Crypto bagi Pemula

Apa Itu Paylater dan Kartu Kredit?

Sebelum membahas perbedaan keduanya, penting untuk memahami definisi masing-masing terlebih dahulu.

Mengenal Paylater

Paylater adalah layanan kredit jangka pendek untuk melakukan pembelian dengan menunda pembayaran hingga kemudian hari. Layanan ini sering terintegrasi dengan platform e-commerce serta aplikasi seluler. Sistem kerjanya sangat sederhana: kamu bisa belanja sekarang, lalu membayarnya nanti sesuai dengan tenor pilihan.

Berdasarkan data IdScore (dirilis Januari 2025), transaksi paylater paling banyak digunakan untuk pembayaran melalui QRIS dengan kontribusi 41,9%. Diikuti pembelian e-commerce sebesar 33%, serta tiket ataupun hotel 21,1%. Popularitasnya terus meningkat karena proses pengajuan mudah serta tidak memerlukan kartu fisik.

Mengenal Kartu Kredit

Setelah memahami paylater, mari kita lihat bagaimana kartu kredit bekerja sebagai alternatif dengan fleksibilitas berbeda.

Kartu kredit adalah fasilitas pembayaran dari bank atau lembaga keuangan untuk memudahkan transaksi pelanggan. Berbeda dengan kartu debit, pembayaran dengan kartu kredit tidak langsung mengurangi saldo rekening tabunganmu. Kamu bisa melakukan transaksi terlebih dahulu, lalu membayar tagihan sesuai tanggal jatuh tempo dari bank.

Kartu kredit menawarkan berbagai keuntungan tambahan seperti program reward, cashback, hingga akses ke airport lounge. Dengan fitur lebih lengkap, kartu kredit cocok untuk kamu yang menginginkan instrumen finansial jangka panjang dengan berbagai benefit eksklusif.

perbedaan paylater dan kartu kredit
Sumber gambar: Freepik

Perbedaan Paylater dan Kartu Kredit

Meski fungsi dasarnya mirip, kedua metode pembayaran ini memiliki karakteristik berbeda di beberapa aspek penting. Berikut perbandingan lengkapnya:

1. Proses Pengajuan dan Syarat Dokumen

Salah satu aspek paling terasa berbeda ada pada kemudahan proses pengajuan.

Paylater: Proses pengajuan paylater lebih cepat karena semuanya berbasis online. Dokumen dibutuhkan hanya dalam bentuk softcopy seperti KTP, NPWP, Kartu Keluarga, ataupun BPJS. Tidak memakan banyak waktu serta bisa dilakukan dari mana saja selama terhubung dengan internet. Verifikasi juga relatif lebih cepat, bahkan bisa selesai dalam hitungan menit.

Kartu Kredit: Pengajuan kartu kredit memerlukan proses lebih panjang. Kamu harus mengunjungi kantor bank, mengisi formulir aplikasi, serta melampirkan dokumen lengkap seperti fotokopi KTP, NPWP, slip gaji, buku tabungan, hingga Surat Keterangan Perusahaan. Biasanya ada proses wawancara serta BI checking untuk memastikan kebenaran data ataupun kelayakan kredit.

Baca juga: Tips & Cara Menggunakan Kartu Kredit secara Bijak

2. Limit Pinjaman

Aspek lain berbeda terlihat dari besaran limit ditawarkan.

Paylater: Limit awal paylater biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan kartu kredit. Namun, bisa meningkat jika pengguna disiplin dalam pembayaran serta memiliki riwayat transaksi baik. Berdasarkan Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024, rata-rata nilai transaksi cukup terjangkau. Pengguna laki-laki umumnya bertransaksi Rp350.000-400.000 per kali, sementara perempuan sekitar Rp300.000-350.000.

Kartu Kredit: Kartu kredit umumnya menawarkan limit lebih besar, disesuaikan dengan penghasilan serta profil kredit nasabah. Ambil contoh, Mayapada Skorcard menyediakan limit kredit hingga Rp50 juta. Keunggulan utamanya adalah sistem reward Skorpoint untuk dikonversi menjadi KrisFlyer Miles. Limit lebih besar ini memberikan fleksibilitas lebih tinggi untuk berbagai kebutuhan finansial.

3. Tenor atau Jangka Waktu Cicilan

Tenor cicilan menjadi faktor penting dalam menentukan mana lebih sesuai dengan kemampuan finansialmu.

Paylater: Tenor paylater relatif lebih pendek, umumnya hanya sekitar 1 hingga 12 bulan saja. Jangka waktu lebih singkat ini cocok untuk pembelian barang dengan nilai tidak terlalu besar atau kebutuhan jangka pendek.

Kartu Kredit: Kartu kredit memiliki tenor lebih panjang, mulai dari 1 bulan hingga 36 bulan. Dengan tenor lebih panjang, kamu bisa mengatur cicilan bulanan lebih ringan sesuai dengan kemampuan finansial. Hal ini memberikan keuntungan lebih besar dalam manajemen keuangan jangka panjang.

Baca juga: Cara Membatalkan Transaksi Kartu Kredit karena Penipuan

4. Suku Bunga dan Biaya

Aspek biaya menjadi pertimbangan krusial dalam memilih antara paylater atau kartu kredit.

Paylater: Bunga paylater bervariasi tergantung penyedia layanan. Sebagai perbandingan, kartu kredit memiliki regulasi bunga lebih terstandar dari Bank Indonesia, sementara bunga paylater berbeda-beda antarplatform. Beberapa layanan paylater tidak memiliki biaya tahunan, tetapi mengenakan biaya administrasi per transaksi atau denda keterlambatan cukup tinggi.

Kartu Kredit: Kartu kredit memiliki regulasi bunga lebih terstandar. Sebagian besar kartu kredit memiliki biaya tahunan, namun keuntungan ditawarkan jauh lebih banyak. Dengan Mayapada Skorcard, kamu tidak hanya mendapatkan kemudahan berbelanja, tetapi juga sistem gamifikasi dengan misi-misi memberikan bonus poin. Skorpoint terkumpul bisa ditukar dengan berbagai reward menarik, termasuk miles untuk terbang ke destinasi impian.

Review Skorcard

5. Ruang Lingkup Penggunaan

Kedua metode pembayaran ini juga terletak pada cakupan penggunaan.

Paylater: Penggunaan paylater cenderung terbatas pada platform tertentu saja. Misalnya, Shopee PayLater hanya bisa digunakan di Shopee, tidak bisa dipakai di Tokopedia. Keterbatasan ini membuat fleksibilitas penggunaan menjadi lebih rendah.

Kartu Kredit: Kartu kredit memiliki jangkauan jauh lebih luas karena bisa digunakan untuk transaksi offline maupun online. Merchant-nya sangat banyak, mulai dari belanja pakaian, makan di restoran, hingga belanja kebutuhan sehari-hari. Bahkan, kartu kredit bisa digunakan untuk transaksi internasional serta berlangganan layanan digital seperti Netflix atau Spotify.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Kartu Kredit yang Umum di Indonesia

6. Fasilitas dan Benefit Tambahan

Ini adalah aspek sering jadi pembeda utama dalam memilih paylater vs kartu kredit.

Paylater: Layanan paylater umumnya tidak memberikan fasilitas tambahan di luar pembelanjaan. Meski ada promo diskon atau cashback tertentu, mekanismenya berbeda dengan kartu kredit.

Kartu Kredit: Kartu kredit menawarkan berbagai fasilitas lain seperti diskon, promo, cashback, hingga cicilan 0% di merchant tertentu. Beberapa kartu premium bahkan memberikan akses airport lounge, program loyalty, atau asuransi perjalanan.

Ambil contoh Mayapada Skorcard dirancang khusus untuk generasi muda dengan berbagai keuntungan menarik. Selain sistem reward Skorpoint, kamu juga bisa mendapatkan multiplier hingga 10x di merchant favorit seperti Grab, Gojek, Netflix, hingga Google Play. Dengan begitu, setiap transaksi tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga memberikan value tambahan untuk mencapai tujuan finansialmu.

Fitur Skorcard dan cara daftar skorcard

Paylater vs Kartu Kredit: Mana yang Lebih Menguntungkan?

Setelah memahami berbagai aspek pembeda, pertanyaan selanjutnya adalah: mana lebih cocok untukmu?

Pilih Paylater Jika:

Kamu membutuhkan kemudahan pengajuan dengan proses cepat serta tidak ingin repot dengan dokumen banyak. Paylater cocok untuk kebutuhan belanja jangka pendek dengan nilai transaksi tidak terlalu besar. Jika kamu adalah pengguna setia platform e-commerce tertentu serta ingin memanfaatkan promo khusus paylater, maka layanan ini bisa jadi pilihan tepat.

Baca juga: Tips & Cara Menentukan Limit Kartu Kredit agar Aman

Pilih Kartu Kredit Jika:

Kamu menginginkan instrumen finansial jangka panjang dengan limit lebih besar serta berbagai benefit tambahan. Kartu kredit ideal untuk kamu sering berbelanja di berbagai merchant, baik online maupun offline. Dengan tenor cicilan lebih panjang serta berbagai fasilitas eksklusif, kartu kredit memberikan fleksibilitas finansial lebih tinggi.

Mayapada Skorcard hadir sebagai solusi kartu kredit modern menggabungkan kemudahan teknologi digital dengan keuntungan maksimal. Dengan desain vertikal unik, sistem gamifikasi engaging, serta konversi poin ke KrisFlyer Miles, Skorcard bukan hanya alat pembayaran—tetapi partner finansial membantu kamu mencapai tujuan hidup dengan lebih terstruktur.

perbedaan paylater dan kartu kredit
Sumber gambar: Freepik

Tips Bijak Agar Tidak Terjerat Utang Paylater atau Kartu Kredit

Terlepas dari pilihanmu, hal terpenting adalah menggunakan fasilitas kredit dengan bijak agar tidak terjebak dalam lilitan utang. Berikut beberapa tips bisa kamu terapkan:

  1. Pastikan Total Cicilan Tidak Melebihi 30% dari Penghasilan Aturan 30% ini penting untuk menjaga kesehatan keuanganmu. Jangan sampai cicilan bulanan membebani serta mengganggu kebutuhan lainnya.
  2. Selalu Bayar Tepat Waktu Menurut data IdScore (dirilis Januari 2025), tingkat kredit macet (NPL) paylater turun signifikan dari 6,66% pada September 2023 menjadi 3,21% pada November 2024. Angka ini menunjukkan meningkatnya kesadaran pengguna terhadap pentingnya disiplin pembayaran. Bayar tepat waktu untuk menghindari denda serta menjaga skor kreditmu tetap baik.
  3. Gunakan untuk Kebutuhan, Bukan Keinginan Impulsif Jangan tergoda untuk berbelanja barang sebenarnya tidak kamu butuhkan hanya karena ada fasilitas cicilan. Gunakan paylater atau kartu kredit untuk kebutuhan sudah kamu rencanakan.
  4. Manfaatkan Benefit yang Ditawarkan Jika menggunakan kartu kredit, maksimalkan reward point, cashback, serta berbagai promo tersedia. Dengan Mayapada Skorcard, setiap transaksi berpotensi memberikan keuntungan ekstra melalui sistem Skorpoint bisa ditukar dengan berbagai hadiah menarik.
  5. Monitor Kondisi Finansial Secara Berkala Untuk memastikan kamu tetap pada jalur benar, pemantauan rutin sangat penting. Aplikasi Skorlife hadir sebagai solusi praktis untuk mengecek skor kredit serta kondisi keuangan secara real-time. Dengan pemantauan rutin, kamu bisa mengambil keputusan finansial lebih tepat serta terhindar dari risiko kredit macet.

Kesimpulan: Kenali Kebutuhanmu, Pilih yang Tepat

Kedua metode pembayaran ini memiliki karakteristik cukup berbeda mulai dari proses pengajuan, limit pinjaman, tenor cicilan, hingga benefit ditawarkan. Tidak ada pilihan mutlak lebih baik, semuanya tergantung pada kebutuhan serta kondisi finansial masing-masing individu.

Jika kamu mencari solusi jangka pendek dengan proses mudah, paylater bisa menjadi pilihan praktis. Namun, untuk fleksibilitas jangka panjang dengan berbagai keuntungan eksklusif, kartu kredit jauh lebih unggul.

Kamu bisa memulai perjalanan finansial lebih terstruktur dengan memanfaatkan Mayapada Skorcard. Kartu kredit dirancang untuk generasi muda ini memberikan keuntungan berupa Skorpoint bisa dikonversi menjadi KrisFlyer Miles, sistem gamifikasi fun, serta limit hingga Rp50 juta untuk mendukung berbagai kebutuhanmu. Bukan sekadar kartu kredi, Skorcard adalah gateway menuju pengalaman finansial lebih cerdas serta rewarding.


FAQ tentang Paylater dan Kartu Kredit

Apa Perbedaan Utama Paylater dan Kartu Kredit?

Perbedaan utama terletak pada proses pengajuan, limit pinjaman, serta ruang lingkup penggunaan. Paylater lebih mudah diajukan dengan proses online cepat tetapi terbatas pada platform tertentu. Kartu kredit memerlukan proses lebih panjang namun menawarkan limit lebih besar, tenor lebih panjang, serta bisa digunakan di berbagai merchant offline ataupun online.

Mana yang Lebih Aman: Paylater atau Kartu Kredit?

Kartu kredit cenderung lebih aman karena dikelola langsung oleh bank diatur ketat oleh regulator. Proses verifikasi kartu kredit juga lebih ketat dengan BI checking, sehingga risiko penyalahgunaan data lebih rendah. Namun, paylater ditawarkan oleh e-commerce besar juga cukup aman selama terdaftar serta diawasi oleh OJK.

Berapa Tenor Maksimal untuk Paylater dan Kartu Kredit?

Tenor paylater umumnya maksimal 12 bulan untuk satu transaksi. Sementara kartu kredit memiliki tenor lebih panjang hingga 36 bulan, bahkan beberapa bank menawarkan lebih. Tenor lebih panjang pada kartu kredit memberikan fleksibilitas cicilan bulanan lebih ringan.

Apakah Paylater dan Kartu Kredit Mempengaruhi Skor Kredit?

Ya, keduanya bisa mempengaruhi skor kredit. Kartu kredit secara langsung terhubung dengan sistem SLIK OJK, sehingga riwayat pembayaran akan tercatat. Beberapa penyedia paylater juga sudah terintegrasi dengan sistem kredit nasional. Pembayaran tepat waktu akan meningkatkan skor kredit, sementara keterlambatan bisa menurunkannya.

Bisakah Saya Menggunakan Paylater dan Kartu Kredit Bersamaan?

Bisa, asalkan kamu mampu mengelola keuangan dengan baik. Pastikan total cicilan dari kedua instrumen tidak melebihi 30% dari penghasilan bulanan. Gunakan masing-masing untuk kebutuhan tepat: paylater untuk transaksi online jangka pendek, serta kartu kredit untuk kebutuhan lebih fleksibel dengan berbagai benefit tambahan.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *