cara melaporkan penipuan online

Cara Melaporkan Penipuan Online: Panduan Lengkap & Praktis

Transaksi online sudah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari belanja kebutuhan harian, investasi, hingga bayar tagihan, semuanya bisa dilakukan hanya lewat ponsel. Namun, kemudahan ini sayangnya juga dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan digital.

Kalau kamu pernah atau sedang jadi korban, jangan panik. Ada prosedur jelas mengenai cara melaporkan penipuan online agar hak kamu bisa diperjuangkan dan pelaku tidak leluasa menipu korban berikutnya.

Baca juga: Cara Cek Rekening Penipu agar Terhindar dari Scam & Penipuan

Mengapa Wajib Melaporkan Penipuan Online?

Banyak korban penipuan memilih diam karena malu atau menganggap kerugiannya kecil. Padahal, membiarkan hal ini justru memberi peluang pelaku menipu lebih banyak orang. Menurut laporan Kominfo, lebih dari 200 ribu aduan penipuan digital masuk setiap tahunnya, dan jumlahnya terus naik.

Dengan melapor, kamu mendapatkan dua keuntungan:

  1. Perlindungan hukum – laporan resmi akan diproses oleh pihak berwenang.
  2. Perlindungan sosial – kamu membantu orang lain agar tidak terjebak modus serupa.
cara melaporkan penipuan online
Sumber gambar: Freepik

Cara Melaporkan Penipuan Online: Langkah Detail

Berikut panduan cara melaporkan penipuan online yang bisa langsung kamu praktikkan:

1. Simpan dan Lengkapi Semua Bukti

Bukti adalah kunci utama saat melapor. Jangan hapus chat, email, atau riwayat transaksi, meskipun kamu kesal melihatnya. Sertakan juga:

  • Screenshot percakapan di WhatsApp, Telegram, atau media sosial.
  • Bukti transfer dari bank atau dompet digital.
  • Tautan website, akun marketplace, atau profil media sosial pelaku.
  • Nomor rekening dan nomor ponsel yang digunakan untuk bertransaksi.

Semakin lengkap bukti yang kamu kumpulkan, semakin kuat posisi kamu ketika membuat laporan resmi.

2. Segera Hubungi Bank atau E-Wallet Terkait

Jika penipuan melibatkan transfer dana, waktu adalah hal yang sangat penting. Langkah awal:

  • Hubungi bank kamu maupun bank penerima, laporkan bahwa rekening tujuan terindikasi penipuan.
  • Mintalah bank melakukan pemblokiran sementara agar dana tidak langsung ditarik pelaku.
  • Bank-bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, dan BNI sudah memiliki unit khusus penanganan fraud.
  • Untuk dompet digital (OVO, Dana, GoPay, ShopeePay), segera hubungi layanan pelanggan resmi untuk bantuan investigasi.

Kamu juga bisa melakukan pengecekan nomor rekening di cekrekening.id, situs resmi Kominfo yang menampung laporan rekening mencurigakan.

3. Laporkan ke Kepolisian

Langkah hukum paling penting adalah laporan polisi. Caranya:

  • Datang langsung ke kantor polisi terdekat dengan membawa semua bukti.
  • Alternatifnya, gunakan aplikasi Polri Super App untuk membuat laporan digital tanpa harus antre.

Setelah membuat laporan, minta tanda terima agar kasus kamu tercatat dan bisa dipantau prosesnya.

4. Laporkan ke Kominfo

Jika penipuan dilakukan melalui website, iklan online, atau media sosial, jangan lupa laporkan ke Kominfo. Tujuannya agar konten atau akun berbahaya bisa segera diturunkan. Caranya:

  • Kirim email ke aduankonten@kominfo.go.id dengan melampirkan bukti.
  • Atau gunakan situs resmi aduankonten.id.

Semakin cepat konten ditindaklanjuti, semakin kecil kemungkinan orang lain menjadi korban.

5. Laporkan ke OJK (Jika Berkaitan dengan Investasi atau Pinjol)

Jika kamu terjebak penipuan investasi ilegal, arisan online, atau pinjaman online tanpa izin, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang tepat. Hubungi melalui:

  • Call center 157
  • WhatsApp di 081-157-157-157
  • Email konsumen@ojk.go.id

OJK akan mencatat laporan kamu, menelusuri legalitas perusahaan terkait, dan memberi informasi resmi apakah entitas itu terdaftar atau tidak.

6. Edukasikan Lingkungan Sekitar

Langkah terakhir yang sering dilupakan adalah berbagi pengalaman. Bagikan modus yang menimpa kamu di forum, media sosial, atau grup keluarga. Edukasi ini sangat penting agar orang terdekat lebih waspada dan tidak mudah tertipu.

Apa Itu Phising
Sumber gambar: Freepik

Tips Mencegah Penipuan Online di Masa Depan

Setelah memahami cara melaporkan penipuan online, langkah berikutnya adalah memastikan hal yang sama tidak terulang lagi. Pencegahan jauh lebih mudah dibanding mengurus laporan setelah kerugian terjadi. Berikut beberapa strategi yang bisa kamu terapkan:

1. Verifikasi identitas penjual atau investor

Jangan langsung percaya hanya karena tampilan website atau media sosial terlihat meyakinkan. Pastikan perusahaan atau penjual terdaftar secara resmi di OJK, Kominfo, atau asosiasi terkait. Jika tidak ada izin, besar kemungkinan itu penipuan.

2. Gunakan rekening bersama/escrow

Untuk transaksi online dengan pihak baru atau nominal besar, pilih metode pembayaran yang menahan dana sementara sampai barang diterima. Sistem escrow ini memberi perlindungan ekstra dibanding transfer langsung.

3. Waspada promo berlebihan

Penipu sering memancing korban dengan iming-iming harga jauh di bawah pasaran. Ingat prinsip sederhana: kalau terdengar terlalu bagus untuk jadi kenyataan, kemungkinan besar memang penipuan.

4. Jaga kerahasiaan data pribadi

Data seperti OTP, PIN, password, atau CVV kartu kredit adalah target utama pelaku kejahatan digital. Jangan pernah membagikannya, bahkan jika ada pihak yang mengaku sebagai bank atau layanan resmi.

5. Kelola keuangan secara disiplin

Orang yang punya perencanaan keuangan jelas biasanya lebih kritis terhadap tawaran “investasi cepat untung” atau skema mencurigakan. Misalnya, dengan menggunakan Skorcard, kamu bisa lebih mudah melacak pengeluaran, mengontrol cicilan, dan tetap menikmati berbagai keuntungan seperti Skorpoint dan KrisFlyer Miles. Selain aman, transaksi jadi lebih bermanfaat.

Apakah Uang Bisa Kembali Setelah Melapor?

Pertanyaan yang sering muncul adalah, “Kalau sudah melapor, apakah uang bisa kembali?” Jawabannya: tidak ada jaminan, karena bergantung pada cepatnya laporan dibuat, kesiapan bukti, serta proses hukum. Namun, semakin cepat kamu mengikuti prosedur cara melaporkan penipuan online, peluang uang kembali akan lebih besar.

Baca juga: 8 Cara Mengenali Penipuan Belanja Online dan Tips Menghindarinya

Kesimpulan

Penipuan digital adalah salah satu risiko dari gaya hidup modern yang serba online. Tapi kamu tidak harus pasrah. Dengan tahu cara melaporkan penipuan online, mulai dari menghubungi bank, polisi, Kominfo, hingga OJK, kamu bisa memperjuangkan hak dan melindungi orang lain.

Ingat, semakin cepat bertindak, semakin besar peluang penipu bisa dihentikan. Dan jangan lupa, kelola keuangan kamu dengan bijak menggunakan Skorcard agar lebih aman, terkontrol, dan penuh manfaat.


FAQ seputar Pengaduan Penipuan Online

  1. Jika sudah kena tipu online, lapor kemana?

Kamu bisa melapor ke bank untuk pemblokiran rekening, ke polisi lewat kantor terdekat atau Polri Super App, serta ke Kominfo dan OJK jika terkait investasi atau pinjol ilegal.

  1. Apakah uang yang sudah ditransfer ke penipu bisa kembali?

Tidak ada jaminan uang kembali, tapi laporan cepat ke bank dan polisi bisa meningkatkan peluang dana diblokir sebelum ditarik pelaku.

  1. Apa yang harus dilakukan jika tertipu transfer uang?

Segera kumpulkan bukti transfer, hubungi bank penerima untuk pemblokiran rekening, lalu buat laporan resmi ke kepolisian.

  1. Gimana caranya uang kembali dari penipuan online?

Langkahnya adalah melapor secepat mungkin ke bank, polisi, dan instansi terkait. Semakin cepat laporan dibuat, semakin besar kemungkinan dana bisa diamankan.

  1. Apakah bisa melaporkan penipuan online lewat Kominfo?

Bisa. Kominfo menerima laporan melalui situs aduankonten.id atau email aduankonten@kominfo.go.id, terutama untuk menurunkan konten atau situs penipuan.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *