Memulai perencanaan keuangan untuk usia 20 an adalah langkah terbaik yang bisa kamu lakukan untuk memberi diri sendiri masa depan keuangan lebih aman dan fleksibel. Justru di usia ini, keputusan finansialmu punya dampak paling panjang. Tak sedikit orang beranggapan usia 20-an adalah masa eksplorasi, dan itu tidak salah. Tapi tanpa arah finansial, eksplorasi bisa berubah jadi beban.
Dengan strategi tepat, kamu tetap bisa menikmati hidup sekarang sambil menyiapkan pondasi keuangan jangka panjang. Berikut panduan lengkap, ringan, tapi serius ketika dibutuhkan.
Baca juga: Rasio Keuangan: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
Kenapa Perencanaan Keuangan di Usia 20-an Begitu Penting?
Di usia ini, kamu mulai punya penghasilan tetap, mengambil keputusan hidup besar, dan membangun kebiasaan finansial yang akan melekat puluhan tahun ke depan. Itulah sebabnya perencanaan keuangan untuk usia 20 an lebih strategis dibanding kelompok usia lainnya.
Menurut data OJK (Otoritas Jasa Keuangan) serta berbagai studi perilaku finansial, kebiasaan yang dibentuk di usia 20-an menentukan apakah seseorang bisa mencapai tujuan seperti dana darurat stabil, dana pensiun cukup, hingga kemampuan memiliki aset di usia produktif.
Selain itu, semakin cepat kamu mengatur uang, semakin besar keuntungan compounding yang bisa kamu nikmati.

Tips Perencanaan Keuangan untuk Usia 20-an
1. Tentukan Prioritas Keuangan Utamamu
Perencanaan keuangan yang baik dimulai dari memahami tujuan. Buat daftar 3-5 tujuan utama. Misalnya:
- Punya dana darurat 3-6 kali pengeluaran.
- Lunasi utang produktif atau cicilan kecil.
- Siapkan tabungan jangka pendek seperti traveling atau pindah kota.
- Mulai investasi awal untuk masa depan.
Dengan tujuan jelas, kamu bisa menyusun perencanaan keuangan untuk usia 20 an sesuai kebutuhan, bukan sekadar mengikuti tren.
2. Buat Anggaran Realistis, Bukan Perfeksionis
Banyak orang gagal membuat anggaran karena ingin langsung sempurna. Mulai dari hal-hal sederhana seperti:
- Catat pemasukan.
- Pecah pengeluaran jadi kebutuhan, keinginan, dan tabungan.
- Evaluasi tiap minggu.
Supaya lebih murah, kamu bisa menggunakan kartu kredit yang mendukung pencatatan transaksi otomatis. Misalnya, Skorcard, yang tidak hanya mempermudah pengaturan cash flow, tapi juga memberi keuntungan tambahan seperti Skorpoint dan KrisFlyer yang bisa ditukar untuk kebutuhan perjalanan atau reward lain.
3. Bangun Dana Darurat Sedini Mungkin
Dana darurat adalah fondasi perencanaan keuangan untuk usia 20 an. Tanpa ini, kamu mudah terjebak utang saat ada kondisi mendadak. Kamu bisa mulai dari nominal kecil seperti 5 sampai 10 persen dari gaji, lalu tingkatkan seiring naiknya penghasilan.
Simpan dana darurat di instrumen beresiko rendah, likuid, serta mudah dicairkan.
4. Mulai Berinvestasi, Jangan Tunggu Penghasilan Besar
Usia 20-an adalah fase emas untuk investasi. Semakin cepat kamu memulai, semakin besar efek bunga berbunga. Kamu bisa mulai dari:
- Reksa dana pasar uang
- Reksa dana indeks
- Obligasi ritel
- Saham bluechip secara bertahap
Baik investasi kecil maupun besar, konsistensi lebih penting dibanding jumlah awal.

5. Gunakan Utang Secara Bijak
Utang tidak selalu buruk selama digunakan dengan tujuan produktif. Namun, kamu tetap perlu aturan:
- Hindari utang konsumtif berlebihan.
- Jangan gunakan lebih dari 30 persen limit kartu kredit.
- Bayar penuh setiap bulan agar tidak menumpuk bunga.
Kembali, ini alasan kenapa kartu kredit transparan dan memberi banyak manfaat seperti Skorcard bisa membantu. Bukan hanya alat transaksi, tapi juga alat kontrol finansial dalam perencanaan keuangan untuk usia 20 an secara lebih rapi.
6. Tingkatkan Literasi Keuangan Secara Bertahap
Membaca buku finansial, mengikuti edukasi dari OJK, atau mengikuti kanal edukatif terpercaya sangat membantu. Dengan pemahaman literasi keuangan lebih dalam, kamu bisa:
- Menilai risiko investasi
- Memilih produk finansial
- Menghindari penipuan keuangan
- Merancang perencanaan keuangan untuk usia 20 an yang matang
Akses edukasi gratis saat ini sangat mudah, namun kamu tetap perlu berhati-hati dalam menentukan kredibilitasnya.

7. Evaluasi Finansial Secara Berkala
Setiap tiga bulan, luangkan waktu untuk meninjau ulang kondisi keuanganmu. Cek apakah ada pengeluaran yang mulai bocor tanpa kamu sadari, apakah progres tujuan tabungan dan investasi masih sesuai target, dan apakah ada perubahan gaya hidup atau pemasukan yang perlu disesuaikan dalam anggaranmu.
Perencanaan keuangan bukan sesuatu yang dibuat sekali lalu selesai. Ia harus berkembang mengikuti hidupmu, mulai dari perubahan pekerjaan, kebutuhan baru, hingga rencana jangka panjang-mu. Dengan evaluasi rutin, perencanaan keuangan untuk usia 20 an tetap relevan, adaptif, serta membuat arah finansialmu selalu berada di jalur yang benar.
Baca juga: Skala Prioritas Keuangan: Pengertian, Contoh, dan Cara Menyusun
Bangun Perencanaan Keuangan untuk Usia 20-an Bersama Skorcard
Dalam proses membangun perencanaan keuangan sejak usia muda, alat keuangan transparan dan fleksibel akan sangat membantu. Skorcard bisa jadi pilihan praktis untuk:
- Mempermudah pelacakan transaksi.
- Mendapatkan reward seperti Skorpoint dan KrisFlyer.
- Mengontrol cash flow bulanan.
- Membangun riwayat kredit positif sejak dini.
Semua ini mendukung perencanaan finansial jangka panjang tanpa terasa memberatkan.
Kesimpulan
Perencanaan keuangan untuk usia 20 an bukan tentang mengekang diri, tapi mengarahkan uang bekerja lebih efektif bagi tujuan hidupmu. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar ruang untuk bertumbuh, mencoba hal baru, serta mengambil keputusan besar dengan lebih percaya diri.
Dengan langkah-langkah konsisten, dukungan alat finansial yang tepat, serta kebiasaan sehat, masa depanmu bisa jauh lebih stabil serta penuh pilihan.
FAQ seputar Perencanaan Keuangan di Usia 20-an
- Kenapa perencanaan keuangan penting untuk usia 20-an?
Karena fase ini adalah pondasi dari seluruh perjalanan finansialmu. Kebiasaan di usia 20-an, mulai dari disiplin menabung, memahami utang, hingga belajar investasi, akan menentukan stabilitas keuanganmu di usia 30-an hingga 40-an. Semakin cepat kamu mulai, semakin besar efek compounding hingga peluang finansial yang bisa kamu nikmati.
- Berapa persen ideal untuk ditabung di usia 20-an?
Idealnya memang 20 persen dari penghasilan. Namun angka itu fleksibel. Kalau kondisi belum memungkinkan, kamu bisa mulai dari 5-10 persen dulu. Kuncinya adalah konsisten. Seiring penghasilan meningkat, baru tingkatkan porsinya. Kunci perencanaan keuangan adalah progres, bukan perfeksionisme.
- Apa investasi paling cocok untuk pemula?
Jika kamu masih pemula, reksa dana pasar uang atau reksa dana indeks adalah pilihan aman karena risikonya lebih rendah dan prosesnya mudah dipahami. Instrumen ini cocok jika kamu baru hendak mulai membangun kebiasaan investasi sambil belajar dasar-dasar manajemen risiko. Setelah lebih percaya diri, kamu bisa diversifikasi ke obligasi atau saham bluechip.
- Apakah perlu punya kartu kredit di usia 20-an?
Tidak wajib, tapi bisa sangat membantu jika dipakai dengan bijak. Kartu kredit mendukung pencatatan transaksi, mempermudah cash flow, dan membangun riwayat kredit yang berguna saat kamu ingin mengajukan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau kredit lain di masa depan. Pilih kartu kredit yang transparan serta memberi manfaat nyata seperti reward atau poin perjalanan.
- Bagaimana jika penghasilan masih kecil?
Tetap bisa mulai, bahkan justru lebih penting. Kamu bisa fokus ke kebiasaan dasar: mencatat pengeluaran, membuat dana darurat kecil, membatasi utang, dan mulai investasi ringan seperti 50-100 ribu per bulan. Perencanaan keuangan tidak ditentukan oleh besar kecilnya penghasilan, tapi kebiasaan yang kamu bentuk sejak dini.


Leave a Reply