Bayangkan kamu sudah berusia 59 tahun serta harus berhenti bekerja. Apakah kamu sudah punya cukup uang untuk menjalani sisa hidup dengan nyaman? Jika pertanyaan ini membuatmu cemas, maka dana pensiun adalah jawabannya.
Dana pensiun merupakan salah satu instrumen keuangan terpenting untuk dipersiapkan sedini mungkin. Dengan perubahan usia pensiun di Indonesia menjadi 59 tahun mulai 2025, pengelolaan uang untuk masa tua menjadi semakin krusial. Mari kita pelajari lebih dalam tentang konsep dana pensiun beserta strategi finansial terbaik mempersiapkannya.
Baca juga: Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga agar Gaji Nggak Habis di Tengah Bulan
Apa Itu Dana Pensiun beserta Jenisnya?
Dana pensiun merupakan sejumlah uang dikumpulkan secara sistematis untuk membiayai kehidupan setelah masa produktif berakhir. Tujuannya adalah memastikan kamu tetap memiliki penghasilan meskipun sudah tidak bekerja aktif.
Di Indonesia, terdapat beberapa jenis program pensiun:
- Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) — umumnya untuk pegawai negeri sipil
- Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) — untuk pekerja swasta
- Program Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan
Berdasarkan data OJK terbaru, total aset dana pensiun mencapai Rp382,54 triliun per Desember 2024, meski jumlah peserta turun 1,2% menjadi 4,10 juta orang. Hal ini menunjukkan bahwa dana pensiun tetap menjadi instrumen menarik dalam strategi finansial jangka panjang.

Mengapa Perencanaan Pensiun Sangat Penting?
Survei Jakpat 2024 menunjukkan hanya 7% responden menargetkan menabung untuk dana pensiun di 2025 — menandakan rendahnya kesadaran terhadap persiapan masa tua.
Usia pensiun meningkat memberi waktu lebih lama untuk menabung, namun biaya hidup di masa tua juga akan meningkat. Dengan inflasi, nilai uang hari ini akan lebih kecil di masa depan.
OJK menargetkan pertumbuhan aset dana pensiun 9–11% pada 2025, memperlihatkan potensi investasi jangka panjang menjanjikan bagi tabungan pensiun.
Baca juga: Mau Tinggal di Apartemen? Yuk Kenalan dengan KPA!
Tantangan Mempersiapkan Dana Pensiun
Generasi muda menghadapi tantangan seperti:
- Kemampuan finansial terbatas untuk menyisihkan dana
- Tingginya turnover pekerjaan memutus kontinuitas program pensiun
- Kurangnya pengetahuan tentang diversifikasi investasi
Data OJK menunjukkan peserta dana pensiun sukarela turun karena tingginya turnover karyawan yang memilih resign untuk mencari pendapatan lebih besar di industri lain.
Dengan pemahaman tepat serta strategi finansial terencana, potensi pertumbuhan dana dapat dimaksimalkan.

Strategi Efektif Memulai Persiapan Dana Pensiun
1. Tentukan Target Dana
Hitung estimasi biaya hidup di masa pensiun. Gunakan aturan umum 4%, di mana kamu memerlukan investasi 25× pengeluaran tahunan.
2. Pilih Instrumen Investasi
Usia muda bisa memilih instrumen berisiko tinggi dengan potensi return besar, lalu beralih ke konservatif seiring bertambahnya usia.
3. Gunakan Alat Bantu Finansial
Mayapada Skorcard membantu mengatur pengeluaran secara sistematis, memberi Skorpoint bisa ditukar KrisFlyer Miles, serta menawarkan fitur gamifikasi. Kartu kredit ini dirancang khusus untuk generasi muda dengan sistem reward menarik mendukung perencanaan pensiun jangka panjang.
4. Pantau Kesehatan Finansial
Gunakan aplikasi Skorlife untuk memonitor skor kredit beserta riwayat keuangan secara real-time, memastikan rencana dana pensiun tetap on track.
Baca juga: Hedon vs Healing: Beda Tipis Tapi Dampaknya Bisa Jauh di Kantong
Tips Mengoptimalkan Tabungan Pensiun
- Diversifikasi portofolio: reksa dana, saham, obligasi, properti
- Konsistensi menabung: mulai kecil, tingkatkan seiring pendapatan
- Otomatisasi investasi: untuk menjaga disiplin finansial
- Manfaatkan tax benefit: beberapa program pensiun memberi insentif pajak
Mayapada Skorcard juga bisa digunakan untuk mengatur cash flow harian, memudahkan alokasi dana pensiun tanpa mengganggu kebutuhan lainnya. Dengan fitur tracking pengeluaran serta sistem Skorpoint, kamu bisa membangun kebiasaan finansial sehat sambil meraih reward menarik.

Perilaku Keuangan Generasi Muda serta Implikasinya pada Dana Pensiun
Survei terbaru menunjukkan perbedaan signifikan antara perilaku keuangan generasi milenial dengan Gen Z. Milenial cenderung fokus pada tanggung jawab keluarga sehingga memiliki perencanaan dan manajemen keuangan lebih matang, dengan prioritas pada tabungan dana pensiun dan investasi minim risiko.
Sebaliknya, Gen Z menunjukkan gaya belanja dan manajemen keuangan lebih impulsif serta berpusat pada gaya hidup dan hiburan, dengan keputusan didorong paparan media sosial yang membentuk mentalitas Fear of Missing Out (FOMO).
Data OJK mengungkap bahwa tingkat literasi keuangan Gen Z sebesar 44,04% — lebih rendah 3,94% dari generasi milenial. Kondisi ini berimplikasi serius pada persiapan masa tua karena literasi keuangan rendah menunjukkan pengetahuan minim tentang tabungan, investasi, serta dana pensiun.
Survei Bank OCBC pada 2021-2024 menunjukkan 80% Gen Z dan milenial mengalokasikan anggaran terbesar untuk gaya hidup, dengan hanya 47% yang menabung minimal 20% penghasilan. Lebih mengkhawatirkan, 39% responden menabung justru untuk memenuhi gaya hidup bergengsi, bukan untuk dana pensiun atau dana darurat.

Tantangan Ekonomi serta Solusi Praktis
Inflasi pangan melonjak 5,6% sementara pertumbuhan upah minimum hanya 4,9% dalam empat tahun terakhir, membuat 66% generasi muda menyatakan kenaikan biaya hidup sebagai tantangan utama mengelola keuangan.
Kondisi ini membutuhkan strategi khusus dalam mempersiapkan dana pensiun:
Strategi Bertahap untuk Generasi Muda
- Mulai dengan 10% penghasilan — tingkatkan bertahap seiring kenaikan gaji
- Manfaatkan teknologi finansial — aplikasi investasi digital memudahkan alokasi tabungan pensiun
- Terapkan frugal living — gaya hidup hemat tanpa mengorbankan kualitas hidup
- Diversifikasi pendapatan — kembangkan side hustle untuk menambah dana investasi
Mayapada Skorcard hadir sebagai solusi generasi muda dengan sistem reward berbasis transaksi. Setiap pembelian memberikan Skorpoint bisa dikonversi menjadi KrisFlyer Miles, membantu membangun kebiasaan finansial sehat sambil meraih manfaat nyata.
Kapan Harus Memulai Persiapan Masa Tua?
Jawabannya: sekarang juga. Semakin muda memulai, semakin besar efek compound interest. Bahkan menabung Rp100.000 per bulan selama 30 tahun dengan return 8% per tahun bisa menghasilkan lebih dari Rp1 miliar.
Jika sudah berusia 30-an, masih ada waktu 25–30 tahun untuk menabung, meski butuh kontribusi lebih besar. Untuk 40-an ke atas, fokus pada strategi catch-up dengan investasi optimal serta peningkatan kontribusi bulanan.
Baca juga: Tips Menabung Harian: Kecil Tapi Konsisten
Membangun Masa Depan Finansial Aman
Dana pensiun adalah investasi untuk kebebasan finansial di masa depan. Dengan usia pensiun resmi 59 tahun serta proyeksi defisit program Jaminan Pensiun 2075, persiapan masa tua mandiri semakin penting.
Mulai hari ini, tetapkan target realistis, rancang rencana investasi, serta manfaatkan berbagai instrumen — dari program formal hingga investasi mandiri — untuk menciptakan portofolio optimal.
Mayapada Skorcard siap menjadi partner generasi muda dalam perencanaan pensiun. Kartu kredit ini memberikan Skorpoint dapat ditukar menjadi KrisFlyer Miles, beserta fitur tracking serta gamifikasi untuk menjaga motivasi finansial. Dengan limit hingga Rp50 juta, kamu bisa mengelola cash flow lebih efektif sambil meraih reward setiap transaksi.
Ingat, persiapan dana pensiun adalah maraton, bukan sprint. Disiplin serta konsistensi akan menentukan kenyamanan hidup di masa tua. Mulai langkah pertamamu hari ini!
Leave a Reply