Kamu baru saja menyelesaikan proyek besar di kantor serta merasa ingin memanjakan diri dengan membeli tas branded sudah lama kamu incar. Atau mungkin setelah menjalani minggu melelahkan, kamu memutuskan untuk pesan makanan mahal sebagai bentuk apresiasi. Apakah hal ini wajar atau justru menjadi awal kebiasaan boros berbahaya?
Self reward adalah bentuk penghargaan kamu berikan kepada diri sendiri setelah mencapai target tertentu atau sebagai motivasi. Konsep ini sebenarnya positif serta dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental serta produktivitas. Namun, tanpa kontrol tepat, kebiasaan memberikan hadiah diri ini bisa berubah menjadi pemicu perilaku konsumtif merugikan keuangan.
Baca juga: Hedon vs Healing: Beda Tipis Tapi Dampaknya Bisa Jauh di Kantong
Mengapa Self Reward Bisa Menjadi Kebiasaan Boros?
Berdasarkan survei Populix tahun 2023, masyarakat Indonesia memiliki tendensi melakukan pembelian produk secara spontan di luar daftar belanja mereka, terutama sebagai bentuk apresiasi untuk diri sendiri atau self-reward. Data ini menunjukkan bahwa memberikan apresiasi personal menjadi salah satu faktor utama pembelian impulsif.
Self reward adalah mekanisme psikologis memberikan kepuasan instan, namun seringkali tidak disertai pertimbangan matang tentang kondisi finansial. Ketika kamu mengalami stres atau pencapaian, otak melepaskan dopamine membuat kamu merasa perlu “merayakan” dengan berbelanja.
Survei GoodStats 2024 mengungkapkan bahwa 7 dari 10 orang Indonesia tidak menabung secara rutin, serta hanya 37,5% membuat anggaran bulanan. Kondisi ini memperparah dampak kebiasaan self-reward tidak terkontrol.

Perbedaan Self Reward Sehat dan Konsumtif
Memberikan penghargaan diri sendiri sebenarnya bukan hal salah, selama dilakukan dengan cara bijak. Strategi finansial baik justru mengakomodasi kebutuhan ini dalam perencanaan anggaran.
Self Reward yang Sehat:
- Disesuaikan dengan kemampuan finansial
- Memiliki target pencapaian jelas
- Tidak mengganggu pos keuangan penting
- Memberikan manfaat jangka panjang
Self Reward yang Konsumtif:
- Dilakukan tanpa pertimbangan anggaran
- Berdasarkan emosi sesaat
- Menggunakan dana darurat atau berhutang
- Fokus pada kepuasan instan tanpa nilai tambah
Generasi Z, mayoritas belum berkeluarga, menunjukkan gaya belanja serta manajemen keuangan lebih impulsif serta berpusat pada gaya hidup dan hiburan. Hal ini menunjukkan pentingnya edukasi tentang pengelolaan uang tepat sejak dini untuk membangun kebiasaan finansial sehat.

Dampak Negatif Self Reward Berlebihan
Kebiasaan memberikan hadiah diri tidak terkontrol bisa mengakibatkan masalah serius dalam manajemen keuangan. Riset menunjukkan mayoritas orang Indonesia terbiasa berbelanja online beberapa kali dalam seminggu mengaku sebagai pembeli berencana, namun pada musim belanja online, sebagian besar berubah menjadi pembeli impulsif.
Dampak sering terjadi meliputi:
Gangguan Arus Kas: Pengeluaran tidak terduga untuk self-reward bisa mengganggu alokasi dana untuk kebutuhan primer seperti cicilan, tagihan, atau tabungan darurat.
Akumulasi Barang Tidak Berguna: Penelitian menunjukkan pembelian impulsif seringkali menghasilkan penyesalan karena barang dibeli tidak sesuai kebutuhan atau jarang digunakan.
Pola Konsumtif Berkelanjutan: Sekali kamu terbiasa memberikan hadiah diri dengan berbelanja, pola ini cenderung berulang serta meningkat intensitasnya.
Untuk mengelola keuangan dengan lebih terstruktur, kamu bisa memanfaatkan Mayapada Skorcard membantu tracking pengeluaran sekaligus memberikan reward berupa Skorpoint dari setiap transaksi.

Tips Mengatur Self Reward yang Bijak
Self reward adalah bagian penting dari kehidupan sehat, namun perlu diatur dengan strategi tepat. Berikut panduan praktis untuk menerapkan sistem penghargaan diri sendiri tidak merugikan keuangan:
1. Buat Anggaran Khusus Self Reward
Alokasikan 5-10% dari pendapatan bulanan khusus untuk keperluan self-reward. Dengan cara ini, kamu bisa tetap memanjakan diri tanpa mengganggu pos keuangan lainnya.
2. Tentukan Target Pencapaian Jelas
Jangan memberikan hadiah diri tanpa alasan spesifik. Misalnya, reward setelah menyelesaikan project, mencapai target penjualan, atau berhasil konsisten menabung selama sebulan.
3. Pilih Reward Memberikan Nilai Tambah
Daripada membeli barang material, pertimbangkan reward berupa pengalaman seperti kursus online, liburan singkat, atau treatment kesehatan bermanfaat jangka panjang.
4. Gunakan Sistem Poin atau Reward dari Kartu Kredit
Maksimalkan pembelian dengan menggunakan kartu kredit memberikan reward points. Mayapada Skorcard menawarkan sistem gamifikasi dengan misi-misi memberikan bonus Skorpoint, sehingga setiap pengeluaran bisa memberikan nilai tambah. Dengan sistem ini, kamu tidak hanya melakukan self reward, tetapi juga mendapatkan keuntungan jangka panjang melalui akumulasi poin dapat dikonversi menjadi berbagai benefit menarik.
Berdasarkan survei Jakpat terbaru, keinginan masyarakat untuk mengurangi pengeluaran tidak penting turun dari 27% menjadi 16% pada 2025, menunjukkan perlunya strategi lebih baik dalam mengelola keinginan konsumtif.

Strategi Menabung dan Investasi untuk Self Reward
Perbedaan menabung serta investasi perlu dipahami ketika merancang strategi self-reward berkelanjutan. Menabung memberikan akses dana mudah untuk reward jangka pendek, sementara investasi membangun kemampuan finansial untuk reward lebih besar di masa depan.
Menabung untuk Self Reward Jangka Pendek:
- Sisihkan dana khusus dalam rekening terpisah
- Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk tracking
- Tetapkan batas maksimal per bulan
Investasi untuk Self Reward Jangka Panjang:
- Alokasikan sebagian investasi untuk “fund kesenangan”
- Manfaatkan hasil investasi untuk reward lebih bermakna
- Pertimbangkan investasi dengan likuiditas tinggi
Untuk memantau kondisi finansial secara menyeluruh, aplikasi Skorlife dapat membantu mengecek skor kredit serta riwayat keuangan, sehingga kamu bisa membuat keputusan self-reward lebih informed.

Alternatif Self Reward Tidak Menguras Keuangan
Self reward adalah kebutuhan psikologis bisa dipenuhi dengan cara kreatif tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Berikut beberapa alternatif bisa kamu coba:
Reward Gratis atau Murah:
- Me-time di rumah dengan aktivitas favorit
- Berjalan-jalan di tempat wisata gratis
- Membuat makanan favorit di rumah
- Menonton film atau membaca buku
Reward Menambah Skill:
- Mengikuti webinar atau workshop gratis
- Belajar skill baru melalui platform online
- Bergabung dengan komunitas sesuai hobi
- Mengembangkan side hustle
Reward Berkelanjutan:
- Memulai rutinitas olahraga
- Mencoba resep masakan baru
- Mengatur ulang kamar atau workspace
- Menjalin hubungan sosial lebih berkualitas
Penting untuk memahami bahwa self reward tidak selalu harus melibatkan pengeluaran uang. Kadang kala, bentuk penghargaan diri sendiri terbaik adalah memberikan waktu berkualitas untuk diri sendiri atau melakukan aktivitas meningkatkan kesejahteraan mental. Misalnya, meluangkan waktu untuk meditasi, membaca buku favorit, atau sekadar beristirahat tanpa gangguan. Aktivitas-aktivitas ini memberikan kepuasan emosional sekaligus membantu mengurangi stres tanpa memberatkan keuangan.
Dengan kreativitas, kamu bisa tetap memberikan apresiasi personal tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan.
Baca juga: Investasi untuk Pemula: Mulai dari Mana? Ini Panduan Awalnya
Kesimpulan: Self Reward yang Seimbang
Self reward adalah bagian penting dari hidup sehat, namun perlu diseimbangkan dengan tanggung jawab finansial. Kunci utamanya adalah perencanaan matang, penetapan batasan jelas, serta pemilihan reward memberikan nilai tambah.
Ingat bahwa memberikan hadiah diri seharusnya menjadi motivasi untuk mencapai tujuan lebih besar, bukan justru menghambat kemajuan finansial. Dengan strategi tepat, kamu bisa tetap memanjakan diri sambil membangun fondasi keuangan kuat.
Mulai perjalanan finansial lebih terstruktur dengan memanfaatkan Mayapada Skorcard. Kartu kredit dirancang untuk generasi muda ini memberikan keuntungan berupa Skorpoint bisa dikonversi menjadi KrisFlyer Miles, sehingga setiap self-reward kamu memberikan value tambahan untuk masa depan. Dengan limit kredit hingga Rp50 juta serta sistem gamifikasi unik, kamu dapat mengelola pengeluaran sambil mendapatkan reward nyata dari setiap transaksi, menciptakan siklus positif antara self reward dan pertumbuhan finansial jangka panjang.
Leave a Reply