Pernah nggak sih kamu sudah menyiapkan itinerary liburan impian, tiket pesawat sudah dibeli, hotel sudah di-booking, tapi pas dicek ternyata paspormu hampir habis masa berlakunya? Situasi seperti ini sering banget terjadi, dan biasanya ujung-ujungnya bikin repot karena harus buru-buru ke kantor imigrasi serta menyiapkan dana tambahan secara mendadak.
Supaya hal itu nggak kejadian ke kamu, penting banget untuk tahu sejak awal berapa sebenarnya biaya pembuatan paspor, biaya bikin paspor, dan biaya perpanjang paspor terbaru. Mari kita bahas tuntas, biar kamu bisa atur budget traveling dengan lebih cerdas serta terencana.
Baca juga: Visa: Jenis, Fungsi, dan Cara Mengajukannya untuk Traveling
Kenapa Menghitung Biaya Paspor Itu Sepenting Tiket dan Hotel
Banyak orang menganggap paspor cuma formalitas, padahal ini dokumen vital untuk bepergian ke luar negeri. Tanpa paspor yang valid, tiket serta itinerary kamu nggak ada artinya. Karena itu, menyiapkan biaya pembuatan paspor sejak awal sama pentingnya dengan menabung untuk tiket pesawat.
Selain itu, masa berlaku paspor terbatas, jadi cepat atau lambat kamu juga akan menghadapi biaya perpanjang paspor. Mengantisipasi hal ini membantu kamu mengatur cash flow dengan lebih baik, apalagi kalau kamu sering traveling ke luar negeri untuk urusan kerja atau liburan.
Dengan tahu rinciannya sejak awal, kamu bisa:
- Menghindari stres karena pengeluaran mendadak.
- Merencanakan keuangan perjalanan lebih realistis.
- Menentukan jenis paspor paling efisien buat kebutuhanmu.

Biaya Pembuatan Paspor Terbaru: Non-Elektronik vs E-Paspor
Per 2025, Direktorat Jenderal Imigrasi sudah menetapkan tarif baru untuk pembuatan paspor. Berikut perinciannya:
| Jenis Paspor | Masa Berlaku | Biaya Pembuatan Paspor |
| Paspor biasa (non-elektronik) | 5 tahun | Rp 350.000 |
| Paspor biasa (non-elektronik) | 10 tahun | Rp 650.000 |
| E-Paspor (elektronik) | 5 tahun | Rp 650.000 |
| E-Paspor (elektronik) | 10 tahun | Rp 950.000 |
Jika kamu butuh layanan percepatan (selesai dalam 1 hari kerja), ada tambahan biaya sebesar Rp 1.000.000 di luar tarif di atas. Jadi total biaya bikin paspor bisa mencapai Rp 1,35 juta hingga Rp 1,95 juta tergantung jenis serta layanan yang kamu pilih.
Baca juga: Panduan Biaya Travel ke Korea Selatan Lengkap!
Pilih yang Mana: E-Paspor atau Paspor Biasa?
Kamu mungkin bertanya, “Kenapa ada perbedaan harga yang lumayan jauh?” E-Paspor memang lebih mahal, tapi ada keuntungannya:
- Dilengkapi chip elektronik yang menyimpan data biometrik kamu.
- Lebih aman serta diakui di lebih banyak negara.
- Bisa digunakan untuk fasilitas Bebas Visa Jepang, yang lumayan menghemat biaya visa (sekitar Rp 500 ribuan).
Jadi kalau kamu sering traveling atau punya rencana keliling Asia ataupun Eropa, biaya pembuatan paspor jenis e-paspor bisa dianggap sebagai investasi jangka panjang dalam gaya hidup traveling-mu.

Biaya Perpanjang Paspor: Sama dengan Bikin Baru
Banyak orang masih salah kaprah soal istilah “perpanjang paspor.” Faktanya, sejak penerapan sistem baru, perpanjang paspor = buat paspor baru. Artinya, biaya perpanjang paspor sama persis dengan biaya pembuatan paspor.
Jadi kalau masa berlaku paspormu hampir habis, siapkan dana:
- Rp 350.000 untuk paspor biasa 5 tahun.
- Rp 650.000 untuk e-paspor 5 tahun.
- Atau pilih opsi masa berlaku 10 tahun sesuai kebutuhanmu.
Kalau paspormu rusak atau hilang, ada tambahan biaya administrasi yang bisa mencapai Rp 1.000.000, tergantung tingkat kerusakannya. Pastikan juga kamu membawa dokumen pendukung seperti KTP, KK, hingga paspor lama (jika masih ada).
Baca juga: Tips Liburan Hemat & Panduan Mempersiapkannya
Strategi Mengatur Budget Traveling Termasuk Biaya Paspor
Agar keuangan tetap aman dan perjalanan lancar, coba terapkan strategi berikut:
1. Buat Kategori “Dokumen Perjalanan” di Anggaranmu
Saat menyusun budget liburan, sisipkan kategori khusus untuk dokumen seperti biaya bikin paspor, biaya perpanjang paspor, visa, serta asuransi perjalanan. Dengan begitu, kamu punya pos dana tersendiri tanpa harus “mengorbankan” dana hotel atau tiket.
2. Hindari Pengurusan di Waktu Sibuk
Biasanya antrian di kantor imigrasi membludak menjelang musim liburan (Juni-Desember). Selain bikin capek, bisa jadi kamu tergoda mengambil layanan percepatan yang biayanya jauh lebih mahal. Jadi, rencanakan perpanjangan paspor minimal 6 bulan sebelum masa berlaku habis.
3. Gunakan Kartu Kredit untuk Transaksi dan Reward
Pembayaran biaya paspor dilakukan lewat kode billing ke bank, dan bisa kamu lakukan menggunakan kartu kredit seperti Skorcard. Ini bukan cuma soal kemudahan transaksi, tapi juga cara cerdas untuk mendapatkan nilai tambah.
Dengan Skorcard, kamu bisa:
- Mengumpulkan Skorpoint setiap kali bertransaksi.
- Menukarkannya dengan hadiah menarik, diskon, atau mileage seperti KrisFlyer untuk penerbangan.
- Melacak pengeluaran perjalanan dengan lebih rapi, karena semua tercatat otomatis di laporan bulanan.
Dengan begitu, biaya pembuatan paspor yang awalnya cuma pengeluaran administratif bisa berubah jadi investasi bernilai dalam rencana traveling-mu.
Dokumen yang Harus Kamu Siapkan
Sebelum datang ke kantor imigrasi, pastikan kamu sudah menyiapkan berkas lengkap agar prosesnya cepat serta nggak bolak-balik:
- KTP elektronik (e-KTP) dan Kartu Keluarga (KK).
- Akte kelahiran atau ijazah (untuk verifikasi data).
- Paspor lama (jika perpanjang atau ganti).
- Bukti pembayaran kode billing (dari bank atau e-channel).
- Pastikan datamu sama persis di semua dokumen agar tidak tertunda.
Setelah itu, kamu tinggal antri untuk wawancara dan foto biometrik. Proses biasanya selesai dalam 3-5 hari kerja untuk layanan reguler.
Baca juga: Mengenal Apa itu Travel Insurance: Jenis & Manfaatnya
Tips Finansial: Siapkan Buffer untuk Kenaikan Tarif
Pemerintah beberapa kali menyesuaikan tarif layanan imigrasi. Untuk antisipasi, sisihkan buffer sekitar 10-15% dari total biaya. Jadi kalau ada perubahan tarif atau tambahan biaya kecil seperti foto, transport, atau materai, kamu nggak perlu panik.
Kamu juga bisa menggunakan fitur limit fleksibel Skorcard agar tetap aman dalam pengaturan cash flow, terutama ketika sedang banyak kebutuhan menjelang liburan.
Kesimpulan: Investasi Kecil untuk Mobilitas Besar
Biaya pembuatan paspor bukanlah pengeluaran besar jika dibandingkan manfaatnya. Dokumen ini adalah tiket utama untuk menjelajahi dunia, baik untuk karier, pendidikan, maupun traveling pribadi.
Dengan memahami secara jelas biaya bikin paspor serta biaya perpanjang paspor, kamu bisa menyiapkan keuangan lebih matang, tanpa stres, dan bahkan bisa memanfaatkan transaksi ini untuk mendapatkan keuntungan tambahan lewat Skorcard.
Jadi, sebelum menyiapkan itinerary, hotel, dan koper, pastikan kamu juga menyiapkan satu hal penting ini: budget paspor yang realistis sekaligus terencana. Karena liburan yang seru selalu dimulai dari keuangan yang rapi.
FAQ Seputar Biaya Pembuatan & Perpanjang Paspor
- Berapa biaya pembuatan paspor 2025?
Biaya pembuatan paspor tahun 2025 tergantung jenis dan masa berlakunya. Untuk paspor biasa (non-elektronik) 48 halaman, tarifnya Rp 350.000 (masa berlaku 5 tahun) dan Rp 650.000 (masa berlaku 10 tahun). Sedangkan e-paspor (elektronik) dikenakan Rp 650.000 untuk 5 tahun dan Rp 950.000 untuk 10 tahun. Jika kamu butuh layanan cepat, ada tambahan biaya percepatan sebesar Rp 1.000.000.
- Apakah biaya perpanjang paspor sama dengan bikin baru?
Ya, benar. Berdasarkan ketentuan terbaru dari Direktorat Jenderal Imigrasi, biaya perpanjang paspor sama dengan biaya bikin paspor baru. Jadi, baik kamu memperpanjang karena masa berlaku habis atau mengganti karena rusak/hilang, tarifnya tetap mengacu pada biaya pembuatan paspor terbaru sesuai jenis yang kamu pilih.
- Apa perbedaan paspor biasa dan e-paspor?
Perbedaan utamanya ada pada teknologi yang digunakan. E-paspor dilengkapi chip elektronik berisi data biometrik pemilik, sehingga lebih aman dan diakui di banyak negara. E-paspor juga bisa digunakan untuk mendapatkan Bebas Visa Jepang, yang bisa menghemat biaya visa hingga ratusan ribu rupiah. Namun, biaya pembuatan e-paspor lebih tinggi dibanding paspor biasa.
- Bagaimana cara membayar biaya bikin paspor?
Pembayaran biaya bikin paspor dilakukan melalui kode billing yang bisa dibayar lewat bank, ATM, internet banking, atau aplikasi pembayaran digital. Kamu juga bisa membayarnya menggunakan kartu kredit Skorcard untuk kemudahan transaksi serta pengelolaan keuangan. Dengan Skorcard, kamu bisa mengumpulkan Skorpoint dan menukarkannya dengan berbagai keuntungan seperti KrisFlyer atau cashback untuk kebutuhan traveling.
- Kapan sebaiknya melakukan perpanjangan paspor?
Idealnya, kamu sebaiknya mengajukan perpanjangan paspor minimal 6 bulan sebelum masa berlaku habis. Hal ini penting karena beberapa negara tidak menerima paspor dengan masa berlaku kurang dari 6 bulan saat pengajuan visa atau saat check-in penerbangan internasional. Dengan memperpanjang lebih awal, kamu juga bisa menyiapkan biaya perpanjang paspor tanpa tergesa-gesa.


Leave a Reply