Ketika bicara soal menabung, investasi, atau mengajukan pinjaman, kamu mungkin langsung berpikir tentang bank. Tapi tahukah kamu, di Indonesia ada dua jenis lembaga keuangan yang beroperasi secara resmi serta cukup populer: bank konvensional dan bank syariah. Sekilas keduanya tampak sama, sama-sama tempat menyimpan uang, mengambil kredit, atau membuka deposito. Namun, di balik itu, terdapat perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah. Baik dari prinsip, sistem operasional, hingga tujuan keuangan.
Memahami perbedaan bank konvensional dan bank syariah bukan cuma penting buat kamu yang ingin menabung dengan bijak, tapi juga agar bisa memilih sistem keuangan paling cocok dengan nilai, gaya hidup, serta rencana finansialmu ke depan. Jadi sebelum menentukan pilihan, yuk pahami dulu lebih dalam apa yang membedakan keduanya serta bagaimana dampaknya terhadap keuanganmu.
Baca juga: Uang Elektronik: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
1. Prinsip Dasar: Bunga vs Bagi Hasil
Perbedaan paling mendasar antara bank konvensional dan bank syariah terletak pada prinsip keuangannya.
- Bank konvensional beroperasi dengan sistem bunga (interest-based). Artinya, kamu akan mendapat bunga saat menabung dan dikenai bunga saat meminjam uang. Sistem ini dianggap lumrah dalam sistem keuangan global.
- Bank syariah, sebaliknya, tidak mengenal bunga karena dianggap riba menurut prinsip Islam. Sebagai gantinya, bank syariah menggunakan konsep bagi hasil (profit sharing), jual beli (murabahah), atau sewa (ijarah).
Contohnya, kalau kamu menabung di bank syariah, keuntunganmu berasal dari pembagian hasil usaha yang dijalankan bank, bukan dari bunga tetap seperti di bank konvensional. Ini membuat sistem bank syariah lebih transparan serta berbasis kemitraan.
2. Pengawasan dan Regulasi
Dari sisi regulasi, kedua jenis bank ini sama-sama diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun, bank syariah juga memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk memastikan seluruh produk serta aktivitasnya sesuai dengan prinsip syariah Islam.
Sementara itu, bank konvensional hanya mengikuti regulasi perbankan umum tanpa pertimbangan aspek halal-haram. Jadi, jika kamu ingin memastikan dana dikelola secara etis dan sesuai hukum Islam, bank syariah bisa jadi pilihan lebih nyaman.
3. Produk dan Layanan
Meski prinsipnya berbeda, secara umum kedua bank ini menawarkan produk cukup mirip, tabungan, deposito, kredit, hingga kartu pembiayaan. Namun ada perbedaan pada terminologi serta mekanismenya:
- Tabungan konvensional → menggunakan bunga.
- Tabungan syariah → menggunakan akad mudharabah (bagi hasil).
- Kredit konvensional → pinjaman dengan bunga tetap.
- Pembiayaan syariah → menggunakan akad murabahah (jual beli) atau musyarakah (kerja sama modal).
Jadi, kalau kamu mencari sistem transparan tanpa unsur bunga, bank syariah bisa jadi pilihan. Tapi kalau kamu lebih fokus pada fleksibilitas dan variasi produk, bank konvensional sering menawarkan lebih banyak opsi serta promosi.
Baca juga: Sinking Fund : Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
4. Risiko dan Keuntungan
Secara prinsip, bank konvensional menawarkan kepastian nominal (misalnya bunga tetap setiap bulan), tapi tidak menjamin nilai uangmu aman dari inflasi.
Sementara bank syariah menyesuaikan keuntungan berdasarkan hasil usaha, lebih fluktuatif, tapi berpotensi adil karena berlandaskan profit aktual.
Dengan kata lain, kalau kamu lebih suka stabilitas dan kepastian hasil, bank konvensional mungkin lebih cocok. Tapi kalau kamu mengutamakan etika, keadilan, serta prinsip berbagi risiko, bank syariah menawarkan nilai lebih sesuai dengan filosofi itu.
5. Transparansi dan Tujuan Sosial
Salah satu nilai tambah bank syariah adalah komitmen terhadap tujuan sosial, seperti mendukung pembiayaan sektor halal, usaha kecil, hingga kegiatan sosial. Dana yang dikelola juga tidak digunakan untuk industri yang dilarang, seperti alkohol atau perjudian.
Sebaliknya, bank konvensional lebih berorientasi pada profit dan pertumbuhan bisnis. Bukan berarti buruk, tapi orientasinya memang lebih ekonomis dibanding spiritual.

Pengalaman Nasabah: Mana yang Lebih Nyaman?
Secara layanan, keduanya kini makin mirip. Bank syariah sudah punya aplikasi digital modern, sistem pembayaran online, bahkan fitur investasi syariah. Namun, bank konvensional biasanya unggul dalam hal jaringan luas serta inovasi teknologi.
Jadi, kembali lagi pada kebutuhan serta preferensi kamu:
- Mau prinsip syariah yang etis dan berbagi risiko? Pilih bank syariah.
- Mau fleksibilitas, bunga tetap, dan jaringan luas? Pilih bank konvensional.
Baca juga: Apa Itu Direct Debit? Kelebihan dan Kekurangannya untuk Transaksi
Jadi, Mana Pilihanmu? Bank Konvensional atau Bank Syariah?
Tidak ada jawaban tunggal. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah bukan soal mana yang lebih baik, tapi mana yang lebih cocok dengan nilai serta kebutuhan finansialmu. Beberapa orang memilih bank konvensional untuk kemudahan transaksi internasional, sementara yang lain lebih nyaman dengan bank syariah karena ketenangan batin dan kesesuaian prinsip.
Kalau kamu ingin mengatur keuangan lebih cerdas tanpa harus ribet, kamu juga bisa mempertimbangkan Skorcard. Dengan Skorcard, kamu bisa pantau kesehatan finansialmu, mengatur pengeluaran, dan bahkan mengajukan kartu kredit dengan lebih mudah. Selain itu, kamu juga bisa kumpulkan Skorpoint dan KrisFlyer miles untuk berbagai keuntungan tambahan untuk buat pengelolaan uang lebih rewarding.
Kesimpulan
Baik bank konvensional maupun bank syariah sama-sama punya kelebihan. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah seharusnya tidak membuatmu bingung, tapi justru membantu kamu menemukan sistem keuangan paling sesuai dengan gaya hidup dan prinsipmu.
Kalau kamu ingin lebih memahami kesehatan finansial pribadi, coba gunakan Skorcard, kartu kredit pintar yang bisa bantu kamu kelola keuangan lebih efisien, menjaga skor kredit tetap sehat, serta membuka peluang untuk mendapatkan manfaat finansial lebih besar.
FAQ Seputar Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah
- Apa yang dimaksud dengan perbedaan bank konvensional dan bank syariah?
Perbedaan utamanya terletak pada sistem operasionalnya. Bank konvensional menggunakan sistem bunga (interest-based), sedangkan bank syariah beroperasi dengan sistem bagi hasil dan prinsip syariah yang melarang unsur riba.
- Apakah uang di bank syariah benar-benar bebas riba?
Ya, karena seluruh produk dan aktivitas bank syariah diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS) agar sesuai dengan prinsip Islam dan bebas dari unsur riba, gharar (ketidakpastian), dan maisir (spekulasi).
- Mana yang lebih menguntungkan: bank konvensional atau bank syariah?
Keduanya punya keuntungan berbeda. Bank konvensional menawarkan bunga tetap dan stabil, sedangkan bank syariah menawarkan sistem bagi hasil yang lebih adil dan transparan, tergantung hasil usaha yang dijalankan.
- Apakah non-Muslim boleh menabung di bank syariah?
Tentu boleh. Bank syariah bersifat inklusif serta terbuka untuk siapa saja, tidak terbatas hanya untuk nasabah Muslim. Banyak non-Muslim yang memilih bank syariah karena transparansi dan sistem keuangannya yang etis.
- Apakah produk bank syariah sama dengan bank konvensional?
Secara fungsi mirip, ada tabungan, deposito, pembiayaan, hingga kartu pembiayaan syariah. Bedanya, semua transaksi di bank syariah dilakukan dengan akad sesuai hukum Islam seperti murabahah (jual beli) atau mudharabah (bagi hasil), bukan bunga.


Leave a Reply