Pernahkah kamu mendengar cerita orang tua atau tetangga tentang kegiatan kumpul-kumpul sambil iuran bersama? Itulah arisan, sebuah tradisi keuangan sosial Indonesia.
Meski zaman terus berkembang, arisan tetap menjadi pilihan banyak orang untuk menabung sekaligus mempererat hubungan sosial. Survei Jakpat tahun 2024 terhadap 941 responden perempuan menunjukkan data menarik: sebanyak 61,45% peserta mengikuti arisan dengan tujuan utama mendapatkan uang tunai.
Mayoritas (78,68%) mengadakan pertemuan rutin setiap bulan. Namun, sebenarnya apa itu arisan? Bagaimana cara kerjanya, serta apakah masih relevan di era digital seperti sekarang?
Baca juga: 10 Tips Belanja Bulanan Hemat Tanpa Kehilangan Kualitas Hidup
Pengertian Arisan: Tradisi Menabung Bersama Masyarakat
Arisan adalah sistem iuran bersama secara berkala oleh sekelompok orang. Setiap periode tertentu, satu anggota akan mendapatkan giliran menerima seluruh dana terkumpul. Sistem ini berlangsung bergiliran hingga semua anggota mendapat bagian.
Praktiknya menggabungkan dua elemen penting: aspek finansial berupa iuran rutin serta aspek sosial melalui pertemuan tatap muka. Kegiatan ini tidak hanya tentang uang, tetapi juga membangun solidaritas antaranggota.
Konsep arisan berasal dari kata “aris” dalam bahasa Jawa berarti “bersih” atau “teratur”. Nama ini mencerminkan sifat sistematis kegiatan tersebut. Setiap anggota memiliki hak serta kewajiban jelas dalam periode waktu disepakati.
Tradisi ini memiliki akar historis dari pedagang Tionghoa. Telah berkembang dalam komunitas agraris Indonesia selama ratusan tahun, sebagaimana didokumentasikan dalam berbagai studi tentang praktik keuangan tradisional masyarakat (Relung Indonesia, 2024).

Jenis-Jenis Arisan yang Populer di Masyarakat
Seiring perkembangan zaman, arisan mengalami berbagai modifikasi sesuai kebutuhan masyarakat. Berikut adalah beberapa jenis arisan umum ditemukan:
Arisan Uang Tunai
Jenis paling klasik, masih populer hingga kini. Setiap anggota menyetorkan sejumlah uang secara rutin. Dana terkumpul diberikan kepada satu orang pemenang melalui undian atau kesepakatan.
Data Jakpat 2024 menunjukkan sebagian besar peserta arisan menyetorkan iuran antara Rp100.000 hingga Rp500.000 per bulan. Arisan uang tunai cocok untuk mereka ingin memiliki dana besar dalam waktu relatif singkat tanpa harus menabung sendiri dalam jangka panjang.
Arisan Barang
Berbeda dengan arisan uang, setiap anggota menyetorkan dana untuk kemudian dibelikan barang tertentu. Barang tersebut akan diundi setiap periode.
Barang dipilih biasanya kebutuhan rumah tangga seperti peralatan dapur, elektronik, ataupun furniture. Sistem ini membantu anggota mendapatkan barang diinginkan dengan cara mencicil bersama.
Arisan Online atau Digital
Memanfaatkan teknologi, arisan kini bisa dilakukan tanpa harus bertemu langsung. Platform digital seperti Mapan telah melayani lebih dari 2,5 juta orang di hampir 20.000 desa di Jawa serta Bali sejak 2009.
Aplikasi seperti Wheel+, Spin The Wheel, serta Arisan Digital Online juga semakin populer di tahun 2024. Melalui aplikasi atau grup media sosial, anggota dapat melakukan iuran secara transfer. Pengundian dilakukan secara virtual.
Arisan online memberikan fleksibilitas bagi mereka dengan jadwal padat atau tinggal berjauhan.
Arisan Investasi
Bentuk arisan modern di mana dana terkumpul tidak hanya dibagikan, tetapi juga diinvestasikan terlebih dahulu. Instrumen investasi bisa berupa deposito atau reksadana. Keuntungan dari investasi kemudian dibagikan kepada anggota.
Arisan investasi memerlukan tingkat kepercayaan tinggi serta pengetahuan finansial lebih baik dari pengurus.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Tabungan Berjangka: Worth It Nggak?
Manfaat Mengikuti Arisan bagi Kehidupan Sosial dan Finansial
Popularitas arisan bertahan hingga kini bukan tanpa alasan. Penelitian dari Jurnal Economia pada Juni 2025 menggunakan data Indonesia Family Life Survey menunjukkan hasil menarik.
Partisipasi dalam ROSCA (Rotating Savings and Credit Association atau arisan) secara signifikan mengurangi kemungkinan kemiskinan aset rumah tangga. Ada sejumlah manfaat bisa kamu rasakan dari mengikuti kegiatan ini:
Melatih Disiplin Menabung
Arisan memaksa kamu untuk menyisihkan dana secara rutin setiap periode. Berbeda dengan menabung sendiri, kadang mudah tergoda untuk diambil.
Arisan memberikan komitmen sosial sehingga membuat kamu lebih konsisten. Sistem ini cocok untuk mereka kesulitan mendisiplinkan diri dalam menyimpan uang.
Mendapatkan Dana Besar dalam Waktu Singkat
Salah satu daya tarik utama arisan adalah kemungkinan mendapatkan dana besar lebih cepat dibanding menabung sendiri. Misalnya, jika kamu mengikuti arisan dengan 10 anggota, iuran Rp500.000 per bulan.
Kamu berpotensi mendapat Rp5 juta dalam satu kali giliran. Dana ini bisa digunakan untuk kebutuhan mendesak atau rencana besar seperti renovasi rumah.
Mempererat Hubungan Sosial
Pertemuan rutin dalam arisan menciptakan ikatan emosional antaranggota. Kamu bisa berbagi cerita, pengalaman, bahkan saling membantu dalam berbagai aspek kehidupan.
Studi dari Relung Indonesia pada November 2024 mendokumentasikan bahwa arisan komunitas tidak hanya berfungsi sebagai alat ketahanan iklim. Juga berperan dalam pemberdayaan perempuan di daerah pedesaan Indonesia.
Alternatif Pembiayaan Tanpa Bunga
Bagi mereka membutuhkan dana mendesak namun enggan berurusan dengan pinjaman berbunga tinggi, arisan bisa menjadi solusi. Dengan sistem bergilir, kamu bisa mendapat dana lebih awal tanpa harus membayar bunga seperti pada pinjaman konvensional.

Risiko dan Tantangan dalam Mengikuti Arisan: Data Terkini 2024-2025
Meski memiliki banyak manfaat, arisan juga memiliki risiko perlu diwaspadai. Kasus penipuan arisan mengalami peningkatan signifikan dalam dua tahun terakhir.
💡 Fakta Penting: Sepanjang 2024-2025, kasus penipuan arisan di Indonesia mencapai kerugian total puluhan miliar rupiah. Kasus terbesar mencapai Rp21 miliar di Sumedang. Peningkatan kasus penipuan arisan online menunjukkan pentingnya kehati-hatian ekstra dalam memilih platform serta anggota arisan.
Risiko Wanprestasi dan Penipuan
Masalah terbesar dalam arisan adalah anggota sudah mendapat giliran namun tidak melanjutkan iuran. Data terbaru menunjukkan tren mengkhawatirkan:
Kasus Januari 2025: Polda Metro Jaya mengungkap kasus arisan berkedok skema ponzi dengan 85 korban. Mereka dijanjikan keuntungan 70% dalam waktu singkat (CNBC Indonesia).
Kasus Maret 2025:
- Penipuan arisan online di Subang dengan kerugian estimasi Rp1 miliar
- Polisi Serang menangkap pelaku penipuan arisan online merugikan 50 peserta, kerugian hampir Rp1 miliar
Kasus Sepanjang 2024: Berbagai daerah melaporkan kasus besar:
- Salatiga: Rp4,7 miliar
- Banjarmasin: Rp6 miliar
- Cilacap: Rp13,4 miliar
- Sumedang: Rp21 miliar
Risiko ini meningkat terutama pada arisan melibatkan orang-orang tidak saling kenal dengan baik. Terutama arisan online.
Tidak Ada Jaminan Hukum yang Kuat
Berbeda dengan produk keuangan formal, arisan umumnya tidak memiliki perjanjian tertulis mengikat secara hukum. Namun, perkembangan penting terjadi pada tahun 2024.
Mahkamah Agung melalui Putusan Kasasi No. 287 K/Pid/2024 menetapkan bahwa pengelola arisan online gagal membayar dapat dijerat pidana penipuan. Bukan hanya wanprestasi perdata.
Berdasarkan UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik), pelaku penipuan arisan online dapat dikenakan hukuman hingga 6 tahun penjara dan/atau denda Rp1 miliar.
Tidak Ada Pertumbuhan Dana
Uang kamu setorkan dalam arisan tidak mengalami pertambahan nilai. Berbeda dengan investasi memberikan return, arisan hanya mengembalikan dana kamu setorkan tanpa keuntungan tambahan.
Bahkan, nilai riil uang tersebut bisa tergerus inflasi selama periode arisan berlangsung.
Baca juga: Menabung vs Investasi: Mana yang Harus Didahulukan?
Tips Aman Mengikuti Arisan dan Mengelola Iuran dengan Bijak
Mengingat meningkatnya kasus penipuan arisan di tahun 2024-2025, berikut beberapa tips bisa kamu terapkan:
Pilih Kelompok Terpercaya
Ikuti arisan dengan orang-orang kamu kenal baik atau memiliki reputasi jelas. Hindari arisan melibatkan orang asing atau dikelola oleh pihak tidak jelas identitasnya.
Kepercayaan adalah fondasi utama kesuksesan arisan. Waspada terhadap tawaran keuntungan tidak realistis seperti janji return 70% dalam waktu singkat.
Tentukan Nominal Sesuai Kemampuan
Jangan tergiur dengan nominal besar jika belum sesuai dengan kondisi finansialmu. Pilih jumlah iuran tidak memberatkan cash flow bulanan.
Data Jakpat 2024 menunjukkan mayoritas peserta arisan menyetorkan antara Rp100.000 hingga Rp500.000 per bulan. Ingat, arisan adalah komitmen jangka panjang harus dipenuhi hingga periode berakhir.
Buat Kesepakatan Tertulis
Meski arisan bersifat informal, ada baiknya membuat perjanjian sederhana. Perjanjian mencakup aturan main, nominal iuran, jadwal, serta konsekuensi jika ada anggota melanggar.
Dokumen ini bisa menjadi pegangan jika terjadi perselisihan. Dengan adanya Putusan MA No. 287 K/Pid/2024, kesepakatan tertulis ini semakin penting sebagai bukti jika terjadi tindak pidana.
Gunakan Sistem Pengelolaan yang Transparan
Pilih arisan memiliki pembukuan jelas serta transparan. Setiap anggota berhak mengetahui dana masuk serta keluar.
Jika memungkinkan, gunakan aplikasi atau spreadsheet bisa diakses semua anggota untuk tracking iuran.
Verifikasi Platform Digital
Jika mengikuti arisan online, pastikan platform tersebut memiliki legalitas jelas. Sistem keamanan data harus baik serta ulasan positif dari pengguna lain.
Jangan mudah tergiur dengan tawaran return terlalu tinggi karena bisa jadi itu adalah modus penipuan. Ingat, kasus penipuan arisan online mencapai miliaran rupiah di berbagai daerah sepanjang 2024-2025.
Kelola Keuangan Lebih Mudah
Untuk melacak iuran arisan lebih sistematis, manfaatkan fitur budget tracking di Mayapada Skorcard. Kartu kredit ini dirancang khusus untuk generasi muda dengan sistem Skorpoint. Setiap transaksi bisa ditukar menjadi KrisFlyer Miles. Fitur gamifikasi misi membuat pengelolaan keuangan jadi lebih menyenangkan.
Arisan vs Menabung: Mana yang Lebih Baik?
Pertanyaan ini sering muncul ketika membahas arisan. Jawabannya sebenarnya tergantung pada tujuan serta kondisi finansialmu.
Kapan Arisan Cocok untuk Kamu:
- Membutuhkan dana besar dalam waktu relatif cepat
- Kesulitan mendisiplinkan diri menabung sendiri
- Ingin membangun relasi sosial melalui kegiatan finansial
Penelitian Jurnal Economia 2025 menunjukkan partisipasi arisan terbukti mengurangi kemungkinan kemiskinan aset rumah tangga. Namun, arisan tidak memberikan pertumbuhan dana. Memiliki risiko sosial jika anggota tidak bertanggung jawab.
Kapan Menabung Lebih Baik:
- Ingin kontrol penuh atas uangmu
- Memerlukan keamanan dana dijamin lembaga keuangan
- Butuh fleksibilitas mengambil dana kapan pun diperlukan
Menabung juga bisa dikombinasikan dengan instrumen investasi untuk mendapatkan return lebih optimal.
Strategi Terbaik: Gunakan keduanya secara komplementer. Kamu bisa mengikuti arisan untuk tujuan jangka pendek spesifik. Sambil tetap memiliki rekening tabungan ataupun investasi untuk tujuan jangka panjang seperti dana darurat, pendidikan, atau persiapan pensiun.
Baca juga: Panduan Manajemen Keuangan Pribadi: Cocok untuk Pekerja Awal Karier
Arisan di Era Digital: Evolusi Tradisi Keuangan Sosial
Perkembangan teknologi membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat melakukan arisan. Data We Are Social tahun 2024 menunjukkan pengguna internet di Indonesia kini mencapai 77% dari total populasi.
Peningkatan 1,5 juta pengguna dari tahun sebelumnya. Hal ini mendorong pertumbuhan arisan digital semakin masif.
Platform Digital Arisan Populer 2024
Platform digital seperti Mapan telah melayani lebih dari 2,5 juta orang di hampir 20.000 desa sejak 2009. Aplikasi arisan terbaru semakin populer di tahun 2024:
- Wheel+
- Spin The Wheel
- Arisan Digital Online
Aplikasi-aplikasi ini menawarkan fitur pengundian otomatis, reminder pembayaran, serta pencatatan transaksi transparan.
Waspada Risiko di Era Digital
Peningkatan adopsi digital juga diikuti oleh peningkatan kasus penipuan. Sepanjang 2024-2025, berbagai kasus penipuan arisan online dengan kerugian miliaran rupiah terjadi di berbagai daerah.
Beberapa platform menawarkan proteksi terhadap risiko wanprestasi melalui sistem verifikasi anggota ataupun mekanisme jaminan. Namun tetap perlu kehati-hatian ekstra.
Pantau Kesehatan Finansialmu
Untuk memastikan kondisi finansialmu tetap sehat saat mengikuti berbagai komitmen keuangan termasuk arisan, pantau skor kredit secara berkala melalui aplikasi Skorlife. Dengan mengecek riwayat keuangan secara real-time, kamu bisa memastikan semua komitmen finansial terpenuhi dengan baik. Tidak berdampak negatif pada reputasi kreditmu.
Kesimpulan: Arisan Tetap Relevan dengan Pendekatan yang Bijak
Arisan adalah tradisi keuangan sosial telah terbukti bertahan lintas generasi. Data Jakpat 2024 menunjukkan mayoritas peserta masih rutin mengadakan pertemuan arisan setiap bulan.
Iuran berkisar Rp100.000 hingga Rp500.000. Penelitian terbaru bahkan membuktikan arisan efektif mengurangi kemiskinan aset rumah tangga.
Namun, mengikuti arisan memerlukan kehati-hatian ekstra mengingat meningkatnya kasus penipuan di tahun 2024-2025. Kerugian mencapai miliaran rupiah di berbagai daerah.
Tips Penting:
- Pilih kelompok terpercaya
- Waspada terhadap tawaran tidak realistis
- Buat kesepakatan tertulis
- Pahami bahwa pengelola arisan online curang kini bisa dijerat pidana berdasarkan UU ITE serta putusan MA terbaru
Kelola Finansial Lebih Terstruktur
Mulai perjalanan finansial lebih terstruktur dengan Mayapada Skorcard. Dirancang untuk generasi muda dengan keuntungan Skorpoint ditukar menjadi KrisFlyer Miles. Fitur budget tracking membantu monitoring pengeluaran. Misi gamifikasi membuat pengelolaan keuangan lebih menyenangkan. Dengan limit hingga Rp50 juta, Skorcard membantu kamu mengelola berbagai komitmen finansial termasuk arisan dengan mudah serta terencana.
FAQ tentang Arisan
Apa Itu Arisan dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Arisan adalah sistem iuran bersama dilakukan secara berkala oleh sekelompok orang. Setiap periode tertentu satu anggota mendapat giliran menerima seluruh dana terkumpul. Survei Jakpat 2024 menunjukkan mayoritas peserta mengadakan pertemuan bulanan dengan iuran Rp100.000-Rp500.000.
Apa Perbedaan Arisan dengan Menabung Biasa?
Arisan melibatkan komitmen sosial dengan kelompok, memberikan kemungkinan mendapat dana besar lebih cepat. Penelitian Jurnal Economia 2025 menunjukkan arisan efektif mengurangi kemiskinan aset rumah tangga. Sementara menabung memberikan kontrol penuh, keamanan lembaga keuangan, serta fleksibilitas.
Apakah Arisan Aman untuk Diikuti di Tahun 2025?
Arisan aman jika dilakukan dengan kelompok terpercaya serta memiliki aturan jelas. Namun waspada karena sepanjang 2024-2025 terjadi kasus penipuan arisan dengan kerugian miliaran rupiah. Putusan MA No. 287 K/Pid/2024 menetapkan pengelola arisan online curang dapat dijerat pidana penipuan.
Berapa Nominal Ideal untuk Mengikuti Arisan?
Nominal ideal disesuaikan dengan kemampuan finansial bulanan. Data Jakpat 2024 menunjukkan mayoritas peserta menyetorkan Rp100.000-Rp500.000 per bulan. Pastikan jumlah iuran tidak mengganggu kebutuhan pokok karena arisan adalah komitmen jangka panjang.
Apakah Arisan Online Lebih Aman dari Arisan Konvensional?
Arisan online menawarkan transparansi digital namun risiko penipuan meningkat. Kasus 2024-2025 menunjukkan kerugian hingga miliaran rupiah. Pastikan platform memiliki legalitas jelas, sistem verifikasi anggota. Hindari tawaran keuntungan tidak realistis seperti return 70% dalam waktu singkat.
Bagaimana Cara Melaporkan Penipuan Arisan?
Jika menjadi korban penipuan arisan, segera laporkan ke polisi dengan bukti transaksi, screenshot komunikasi, serta data anggota. Berdasarkan UU ITE, pelaku dapat dijerat hukuman hingga 6 tahun penjara serta denda Rp1 miliar. Simpan semua bukti digital seperti rekaman chat, transfer, serta kesepakatan tertulis.



Leave a Reply