Bayangkan kamu sedang menyelesaikan laporan penting sambil menikmati pemandangan pantai Bali, ataupun menghadiri meeting virtual dari sebuah kafe cozy di Ubud. Kedengarannya seperti mimpi? Itulah workcation, sebuah gaya kerja sedang menjadi tren di kalangan pekerja muda Indonesia.
Workcation adalah konsep menggabungkan bekerja (work) dengan liburan (vacation), memungkinkan kamu tetap produktif menyelesaikan pekerjaan sambil menikmati suasana baru di destinasi wisata. Tren ini semakin populer sejak pandemi mengubah cara kerja tradisional menjadi lebih fleksibel.
Baca juga: Tren Bleisure Travel: Menikmati Wisata saat Perjalanan Bisnis
Apa Itu Workcation serta Mengapa Sedang Trending?
Workcation adalah model kerja hybrid memungkinkan kamu bekerja dari lokasi wisata pilihan, memanfaatkan kemajuan teknologi serta kebijakan work from anywhere (WFA) perusahaan. Berbeda dengan liburan biasa mengharuskan kamu cuti, workcation memungkinkan kamu tetap menjalankan tanggung jawab profesional sambil menikmati perubahan lingkungan menyegarkan.
Tren ini bukan sekadar fenomena sementara melainkan transformasi gaya hidup didorong perkembangan teknologi digital serta budaya kerja fleksibel. Kebijakan hybrid work semakin banyak diadopsi perusahaan di Indonesia, terutama di sektor startup maupun teknologi memimpin perubahan cara kerja.
Pemerintah Indonesia bahkan meluncurkan KITAS E33G atau Remote Worker VISA pada 2024, izin tinggal sementara satu tahun memungkinkan digital nomad internasional menikmati workcation di Indonesia. Program ini menunjukkan komitmen Indonesia menjadi destinasi workcation global dengan infrastruktur serta kebijakan mendukung.

Perbedaan Workcation dengan Work From Home serta Hybrid Work
Meski terdengar mirip, workcation memiliki karakteristik berbeda dengan model kerja fleksibel lainnya:
Work From Home (WFH) berarti bekerja dari rumah secara penuh ataupun parsial beberapa hari per minggu. Lokasi tetap di tempat tinggal utama dengan rutinitas relatif sama setiap hari.
Hybrid Work menggabungkan kerja di kantor dengan remote work, biasanya mengikuti jadwal terstruktur seperti tiga hari kantor, dua hari dari rumah. Model ini memberikan fleksibilitas waktu namun lokasi tetap terbatas antara kantor serta rumah.
Workcation memberikan kebebasan memilih lokasi kerja di destinasi wisata berbeda, menggabungkan produktivitas profesional dengan eksplorasi tempat baru. Kamu bisa bekerja dari Bali minggu ini, Bandung minggu depan, ataupun Yogyakarta bulan berikutnya.
Survei Badan Pusat Statistik 2024 menunjukkan lebih dari 60% profesional muda Indonesia mencari pekerjaan menawarkan kombinasi remote serta in-office work. Generasi milenial maupun Gen Z memprioritaskan fleksibilitas serta work-life balance, menjadikan workcation pilihan menarik untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca juga: Contoh Travel Budget Template: Panduan Menyusun Anggaran Liburan
Manfaat Workcation untuk Produktivitas serta Kesehatan Mental
Menjalani workcation memberikan berbagai keuntungan melampaui sekadar perubahan pemandangan. Berikut manfaat utama bisa kamu rasakan:
Meningkatkan Produktivitas serta Kreativitas
Perubahan lingkungan kerja terbukti merangsang kreativitas, mengurangi burnout. Ketika kamu bekerja dari lokasi berbeda, otak menerima stimulus baru memicu ide-ide segar. Coworking space di Bali seperti Hubud, Outpost, ataupun Biliq menyediakan fasilitas lengkap dengan WiFi kencang, ruang meeting, serta komunitas profesional mendukung kolaborasi.
Mengurangi Stres serta Meningkatkan Kesehatan Mental
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 menunjukkan 26,8% pekerja Indonesia bekerja lebih dari 49 jam per minggu, meningkatkan risiko stres kerja. Workcation memberikan keseimbangan dengan memungkinkan kamu bekerja di pagi hari, menikmati aktivitas relaksasi seperti yoga, surfing, ataupun jalan-jalan di sore hari.
Survei Gallup 2024 menunjukkan 16% pekerja Indonesia mengalami stres harian, relatif lebih rendah dibanding negara ASEAN lainnya. Namun jam kerja panjang tetap menjadi faktor risiko perlu diatasi melalui pendekatan seperti workcation.
Memperluas Jaringan Profesional
Coworking space di destinasi wisata populer seperti Canggu, Ubud, ataupun Seminyak menjadi tempat berkumpulnya digital nomad dari berbagai negara. Kamu berkesempatan bertemu entrepreneur, freelancer, serta profesional dari industri berbeda, membuka peluang kolaborasi ataupun pertukaran ide mungkin tidak terjadi di lingkungan kantor biasa.
Fleksibilitas Waktu Lebih Besar
Workcation memberikan kontrol lebih besar atas jadwal harianmu. Kamu bisa mulai bekerja lebih awal untuk menyelesaikan tugas, kemudian menikmati sore hari untuk eksplorasi lokal. Fleksibilitas ini membantu menciptakan ritme kerja sesuai dengan puncak produktivitasmu sendiri.

Destinasi Workcation Terbaik di Indonesia
Indonesia menawarkan beragam destinasi ideal untuk workcation dengan kombinasi infrastruktur digital memadai serta pengalaman wisata menarik:
Bali: Surga Digital Nomad
Bali tetap menjadi destinasi workcation favorit dengan lebih dari 100 coworking space tersebar di Canggu, Ubud, Seminyak, serta area lainnya. Koneksi internet stabil, harga sewa coworking terjangkau, serta komunitas ekspat besar menjadikan Bali pilihan utama.
Coworking space populer seperti Tropical Nomad (Rp 180.000 per hari), Biliq Bali (Rp 150.000 per hari dengan sistem unik per-menit juga tersedia), serta Outpost (Rp 100.000 per hari) menyediakan fasilitas lengkap termasuk WiFi kencang, ruang meeting, kolam renang, hingga kelas yoga. Paket 5-10 hari ataupun bulanan biasanya menawarkan harga lebih hemat per harinya.
Jakarta: Hub Hybrid Work Indonesia
Sebagai pusat bisnis, Jakarta menawarkan coworking space premium seperti GoWork, Kolega, serta berbagai pilihan lainnya strategis di mall maupun gedung perkantoran. Ideal untuk workcation singkat sambil tetap dekat dengan klien ataupun partner bisnis.
Yogyakarta serta Bandung: Budaya dan Kuliner
Kedua kota ini menawarkan suasana lebih tenang dengan biaya hidup lebih rendah dibanding Jakarta ataupun Bali. Kamu bisa menikmati kekayaan budaya, kuliner lokal, serta komunitas kreatif berkembang sambil tetap produktif bekerja.

Tips Budgeting Workcation agar Tetap Hemat
Salah satu kekhawatiran terbesar soal workcation adalah biaya mungkin membengkak. Namun dengan perencanaan keuangan tepat, kamu bisa menikmati workcation tanpa merusak anggaran bulanan.
Tentukan Budget Realistis dengan Metode 50/30/20
Metode budgeting 50/30/20 sangat efektif untuk mengalokasikan dana workcation. Dari 30% alokasi keinginan, sisihkan porsi khusus untuk biaya workcation seperti transportasi, akomodasi, serta coworking space. Sebagai contoh, jika penghasilan bulanan Rp 8 juta, kamu memiliki Rp 2,4 juta untuk kategori keinginan. Alokasikan Rp 1,8-2 juta untuk workcation seminggu di Bali.
Manfaatkan Kartu Kredit dengan Bijak
Salah satu pilihannya adalah Mayapada Skorcard, kartu kredit dirancang untuk membantu kamu mengelola pengeluaran workcation dengan sistematis sekaligus mendapatkan keuntungan tambahan berupa Skorpoint hingga KrisFlyer Miles. Dengan limit hingga Rp 50 juta, kamu bisa booking tiket pesawat, akomodasi, serta kebutuhan workcation lainnya sambil mengumpulkan poin reward.
Sistem gamifikasi Skorcard memudahkan tracking pengeluaran real-time, memastikan budget workcation tetap terkontrol. Kamu juga bisa mendapatkan hingga 10x multiplier points di merchant partner seperti Grab, Gojek, Netflix, serta platform booking travel.
Pilih Coworking Space dengan Day Pass
Tidak perlu langsung commit membership bulanan. Banyak coworking space menawarkan day pass ataupun weekly pass dengan harga lebih fleksibel. Biliq Bali misalnya menyediakan 5-day pass Rp 650.000 (sekitar Rp 130.000 per hari), lebih hemat dibanding beli day pass terpisah setiap hari.
Cari Akomodasi dengan Fasilitas Kerja
Pertimbangkan coliving space seperti Tribal Bali menyediakan coworking area sekaligus penginapan. Model ini lebih hemat dibanding menyewa hotel dengan coworking space terpisah, karena banyak coliving sudah bundling akses coworking dalam harga sewa bulanan.
Track Pengeluaran Harian
Gunakan aplikasi budgeting untuk mencatat setiap pengeluaran selama workcation. Aplikasi Skorlife dapat membantu kamu memantau kondisi finansial secara menyeluruh, termasuk tracking pengeluaran serta pengelolaan kredit agar tetap sehat.
Estimasi Budget Workcation Seminggu di Bali
Untuk workcation seminggu di Bali, berikut estimasi budget realistis:
Budget Hemat (Rp 3,5-4 juta):
- Akomodasi guesthouse sederhana: Rp 250.000-300.000 per malam (total Rp 1.750.000-2.100.000)
- Coworking space dengan 5-day pass: Rp 650.000-850.000
- Makan: Rp 100.000-150.000 per hari (total Rp 700.000-1.050.000)
- Transportasi lokal: Rp 200.000-300.000
Budget Nyaman (Rp 5-6 juta):
- Akomodasi villa/hotel comfortable: Rp 400.000-500.000 per malam (total Rp 2.800.000-3.500.000)
- Coworking space bulanan prorated: Rp 900.000-1.200.000
- Makan dengan variasi lebih: Rp 150.000-200.000 per hari (total Rp 1.050.000-1.400.000)
- Transportasi serta aktivitas: Rp 400.000-500.000
Dengan menggunakan Mayapada Skorcard untuk pembayaran akomodasi serta coworking, kamu bisa mengumpulkan Skorpoint dikonversi menjadi KrisFlyer Miles untuk perjalanan workcation berikutnya.

Persiapan Teknis Workcation Perlu Diperhatikan
Pastikan Koneksi Internet Stabil
Sebelum memilih destinasi, riset kualitas internet di area tersebut. Bali terkenal dengan provider internet mumpuni, namun daerah terpencil mungkin memiliki keterbatasan. Pertimbangkan membeli paket data backup untuk antisipasi.
Siapkan Peralatan Kerja Portable
Laptop ringan, charger portable, headset noise-cancelling, serta mouse wireless akan memudahkan mobilitas. Coworking space umumnya menyediakan monitor tambahan dengan ergonomic chair, namun peralatan personal tetap penting.
Komunikasi dengan Tim serta Atasan
Transparansi adalah kunci suksesnya workcation. Pastikan tim maupun atasan memahami jadwal kerja serta cara menghubungimu. Manfaatkan tools kolaborasi seperti Slack, Zoom, ataupun Microsoft Teams untuk tetap terhubung.
Atur Jadwal Kerja Jelas
Tetapkan core hours kapan kamu tersedia untuk meeting dengan kolaborasi. Metode time blocking membantu memisahkan waktu produktif kerja dengan waktu eksplorasi. Misalnya bekerja fokus pukul 08.00-13.00, kemudian break untuk makan siang serta aktivitas outdoor.
Baca juga: Sustainable Tourism: Konsep, Manfaat, dan Contohnya
Tantangan Workcation serta Cara Mengatasinya
Kesulitan Memisahkan Waktu Kerja dengan Liburan
Banyak orang akhirnya lebih banyak “cation” (liburan) daripada “work,” mengganggu produktivitas. Solusinya adalah membuat boundary jelas: tentukan jam kerja non-negotiable serta lokasi khusus untuk bekerja, jangan di tempat tidur ataupun tepi pantai terlalu distraktif.
Infrastruktur Tidak Merata
Tidak semua daerah memiliki internet stabil ataupun coworking space memadai. Lakukan research mendalam sebelum memilih destinasi. Baca review digital nomad, join grup online seperti Bali Digital Nomads di Facebook, serta pertimbangkan trial visit singkat sebelum komitmen jangka panjang.
Biaya Bisa Membengkak
Tanpa budgeting ketat, workcation bisa menguras tabungan. Gunakan tools pengelolaan keuangan seperti aplikasi budgeting ataupun fitur tracking Mayapada Skorcard untuk monitor pengeluaran real-time. Tetapkan daily spending limit, evaluasi setiap minggu.
Kesepian serta Isolasi
Meski dikelilingi pemandangan indah, bekerja sendirian di tempat asing bisa menimbulkan rasa kesepian. Aktif bergabung dengan komunitas coworking, hadiri networking events, serta jangan ragu untuk social di cafe ataupun beach club lokal.

Workcation untuk Berbagai Profesi
Freelancer serta Entrepreneur
Kelompok ini memiliki fleksibilitas tertinggi untuk workcation karena kontrol penuh atas jadwal. Manfaatkan untuk mencari inspirasi bisnis baru, bertemu potential clients di komunitas digital nomad, ataupun melakukan deep work project besar.
Karyawan Perusahaan dengan Kebijakan WFA
Semakin banyak perusahaan mengadopsi work from anywhere policy. Konsultasikan dengan HR tentang durasi maksimal workcation, requirement kehadiran virtual, serta aspek legal seperti pajak maupun asuransi kesehatan.
Content Creator serta Digital Marketer
Workcation adalah kesempatan emas untuk membuat konten berkualitas tinggi. Destinasi baru menyediakan background menarik untuk video, foto, serta storytelling engaging. Manfaatkan waktu golden hour untuk shooting sambil tetap menyelesaikan pekerjaan operasional.
Baca juga: Panduan Biaya Travel Jakarta – Bandung Terperinci
Masa Depan Workcation di Indonesia
Pemerintah Indonesia menyadari potensi ekonomi dari tren workcation. Peluncuran Remote Worker VISA menunjukkan komitmen menarik digital nomad internasional. Dalam 5-10 tahun ke depan, workcation diprediksi menjadi standar baru dunia kerja fleksibel.
Tren akan berkembang meliputi:
Digital Nomad Visa untuk Lokal: Pemerintah mungkin membuka program serupa untuk pekerja Indonesia ingin workcation domestik dengan insentif khusus.
Ekosistem Kota Workcation: Kota-kota kecil akan membangun infrastruktur WiFi, coworking space, serta akomodasi ramah pekerja untuk menarik digital nomad.
Integrasi AI untuk Produktivitas: Tools berbasis AI akan semakin membantu pekerja menjaga produktivitas meski bekerja dari tempat wisata, dengan fitur time management serta focus mode otomatis.
Kolaborasi Korporat-Hospitality: Hotel dengan resort akan menyediakan paket workcation lengkap dengan ruang kerja dedicated, high-speed internet, serta meeting facilities.
Workcation Sebagai Lifestyle Baru Generasi Muda
Workcation adalah bukti bahwa keseimbangan antara produktivitas dengan kebahagiaan bisa dicapai. Bagi generasi muda Indonesia, bekerja bukan sekadar kewajiban finansial, tetapi bagian dari perjalanan hidup bisa dinikmati.
Dengan perencanaan keuangan matang, pemilihan destinasi tepat, serta manajemen waktu efektif, kamu bisa menjalani workcation tanpa mengorbankan tanggung jawab profesional. Kamu bisa memulai perjalanan finansial lebih terstruktur dengan memanfaatkan Mayapada Skorcard. Kartu kredit dirancang untuk generasi muda ini memberikan keuntungan berupa Skorpoint bisa dikonversi menjadi KrisFlyer Miles, sempurna untuk mendukung gaya hidup workcation dengan rewards travel.
Jangan biarkan keterbatasan lokasi menghambat produktivitasmu. Dunia kerja telah berevolusi, workcation adalah salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan fleksibilitas tersebut sambil mengeksplorasi keindahan Indonesia. Mulai rencanakan workcation pertamamu, tentukan destinasi impian, atur budget dengan bijak, serta rasakan sendiri bagaimana perubahan lingkungan dapat meningkatkan kualitas kerja maupun kehidupan secara keseluruhan.
FAQ tentang Workcation
Apakah workcation cocok untuk semua jenis pekerjaan?
Workcation paling cocok untuk pekerjaan tidak memerlukan kehadiran fisik di kantor, seperti software developer, content creator, digital marketer, maupun konsultan. Namun dengan kebijakan hybrid work semakin umum, banyak profesional kini bisa menikmati workcation beberapa minggu dalam setahun.
Berapa budget minimal untuk workcation seminggu di Bali?
Budget minimal sekitar Rp 3,5-4 juta mencakup akomodasi guesthouse sederhana, coworking 5-day pass, makan, serta transportasi lokal. Budget lebih nyaman sekitar Rp 5-6 juta dengan fasilitas maupun akomodasi lebih baik.
Bagaimana cara memastikan internet stabil saat workcation?
Pilih destinasi dengan reputasi internet baik seperti Bali, Jakarta, ataupun Bandung. Gunakan coworking space menjamin WiFi kencang, serta siapkan paket data unlimited sebagai backup. Tes koneksi terlebih dahulu sebelum commit akomodasi jangka panjang.
Apakah perusahaan membayar biaya workcation karyawan?
Kebijakan berbeda-beda per perusahaan. Beberapa startup tech memberikan workcation allowance ataupun reimburse coworking membership. Namun umumnya biaya workcation ditanggung sendiri sebagai bagian dari lifestyle choice.
Bagaimana cara mengelola perbedaan zona waktu saat workcation?
Jika bekerja dengan tim internasional, atur jadwal meeting di jam overlap dengan zona waktu mereka. Komunikasikan availability window dengan jelas, gunakan async communication untuk tugas tidak urgent, serta manfaatkan tools scheduling seperti Calendly untuk koordinasi lebih mudah.



Leave a Reply